TURKI (Jurnalislam.com) – Sidang pengadilan tuduhan upaya pembunuhan Presiden Recep Tayyip Erdogan saat kudeta 15 Juli dimulai hari Senin (20/02/2017) di provinsi Mugla barat daya Turki, World Bulletin melaporkan.
Sidang yang digelar di ruang konferensi Kamar Dagang dan Industri Mugla karena banyaknya tersangka, dimulai dengan keamanan yang ketat.
“Tim pembunuhan” yang dituduh menargetkan Erdogan berada di antara 44 tersangka yang hadir pada sidang tersebut. Mereka semua telah dipenjara menunggu sidang pengadilan.
Sekelompok kecil memprotes tersangka saat mereka sedang dibawa ke pengadilan.
Di malam hari saat kudeta, dua petugas polisi martir di lokasi hotel Erdogan di kota pelabuhan Marmaris.
Malam itu Erdogan mengatakan secara langsung di televisi bahwa dia lolos dari upaya pembunuhan ketika hotel tersebut dibom 15 menit setelah ia meninggalkan tempat.
Organisasi Teror Fetullah (The Fetullah Terror Organization-Feto), yang dipimpin oleh Fetullah Gulen yang berbasis di AS, dituduh mendalangi upaya kudeta yang berhasil digagalkan tersebut. Kudeta itu menewaskan sedikitnya 248 orang dan sekitar 2.200 lainnya luka-luka.
Pemerintah Turki juga mengatakan Feto berada di balik operasi yang telah lama berjalan untuk menggulingkan negara melalui infiltrasi lembaga Turki, khususnya militer, polisi dan pengadilan.
Sejak kudeta, operasi telah berlangsung di lembaga militer, polisi dan peradilan, serta di lembaga-lembaga negara di seluruh negeri, untuk menangkap tersangka yang diduga memiliki link ke Feto.