Ormas Islam Didorong Kembangkan Ilmu dan Teknologi untuk Makmurkan Bumi

JAKARTA(Jurnalislam.com)– Upaya mencerdaskan bangsa merupakan tanggung jawab semua elemen masyarakat, terlebih saat ini salah satu program prioritas pembangunan nasional pemerintah adalah membangun SDM yang unggul dalam berbagai sektor. Untuk itu, semua pihak termasuk Pengurus Besar Al-Jam’iyatul Washliyah diharapkan dapat mencetak SDM yang tidak hanya menguasai ilmu agama, tapi juga ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memakmurkan bumi.

“Saya selalu mengatakan kita harus membangun generasi pemakmur bumi tetapi tentu juga orang yang bertakwa dan orang yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Saya kira dua hal ini memang tidak boleh dipisahkan,” tegas Wakil Presiden (Wapres) K. H. Ma’ruf Amin pada saat menerima PB Al-Jam’iyatul Washliyah di Istana Wakil Presiden Jl. Merdeka Selatan Jakarta, Kamis (07/04/2022).

Lebih lanjut Wapres menjelaskan, memakmurkan bumi merupakan perintah agama yang harus dipenuhi oleh umat manusia. Hal ini salah satunya dilakukan melalui upaya pembangunan di beberapa sektor ekonomi dengan memanfaatkan SDM yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.

“Memakmurkan bumi kuncinya adalah tentu kegiatan-kegiatan ekonomi khususnya baik yang menyangkut pertanian, peternakan, pertambangan, industri dan kunci utamanya adalah sumber daya manusianya, berarti pendidikannya,” jelas Wapres.

Dalam kesempatan ini pula Wapres mengapresiasi Al-Jam’iyatul Washliyah yang selama ini dinilai turut menggaungkan Islam yang moderat di Indonesia.

“Saya mengapresiasi bahwa Al-Jam’iyatul Washliyah merupakan salah satu dari organisasi, bersama organisasi lainnnya terus yang mengumandangkan tentang Islam wasathiyah. Islam moderat. Ini saya kira menjadi sangat penting untuk menghilangkan kesan Islam kelompok radikal ekstrem, ini perlu terus diutamakan,” ujarnya.

Terkait dengan pandemi, Wapres mengingatkan Al-Jam’iyatul Washliyah untuk mendukung program pemerintah dalam upaya percepatan cakupan vaksinasi, terlebih lagi Indonesia akan menghadapi gelombang mudik lebaran 2022.

“Sekarang kita masih terus mendorong orang melakukan vaksinasi, apalagi ini diperkirakan hari raya mudik lebaran ini besar-besaran. Ada 80jt yang mudik. Itu supaya mereka sudah divaksin untuk mengantisipasi kekebalannya itu dan juga menerapkan protokol kesehatan,” ucap Wapres.

Sebelumnya, Ketua Umum PB Al-Jam’iyatul Al-Washliyah Masyhuril Khamis memohon kesediaan Wapres untuk dapat membuka Rapat Kerja Nasional yang akan segera diselenggarakan serta memohon bimbingan dan dukungan Wapres dalam pembangunan kampus Al-Washliyah yang saat ini baru dimulai.

“Ada rencana kami untuk melakukan rapat kerja nasional yang akan dilaksanakan setelah Ramadan. Tentu kami harapkan Wapres dapat hadir membuka dan kami juga telah melakukan peletakan batu pertama pembangunan kampus Al-Washliyah di Serang, Banten, mohon saran dan masukan dalam pelaksanaannya,” ujarnya.

Turut hadir mendampingi Ketua Umum PB Al-Washliyah, Wakil Ketua Umum Ahmad Doli Kurnia, Ketua Bidang Ridwan Nazar dan Wizdan Fauran Lubis.

Sementara Wapres dalam pertemuan tersebut didampingi oleh Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Setwapres Suprayoga Hadi, Staf Khusus Wapres Masduki Baidlowi, Iggi Haruman Achsien, M. Imam Azis, serta Robikin Emhas.

 

Puasa Diharapkan Lahirkan Kesalehan Sosial

JAKARTA(Jurnalislam.com)— Dirjen Bimas Islam Kemenag, Kamaruddin Amin mengungkapkan sejumlah hikmah ibadah puasa di bulan Ramadan. Menurutnya, puasa sebagai media komunikasi pribadi seorang hamba dengan Allah memiliki manfaat individu dan sosial.

“Puasa membentuk manusia bertakwa dan melahirkan banyak sekali kebaikan yang tidak hanya berdimensi vertikal tetapi juga dimensi sosial-horizontal dengan merefleksikan kebaikan serta selalu mendatangkan kemaslahatan dalam kehidupan keseharian,” ungkap Dirjen saat menyampaikan Kultum dalam rangkaian Inside Ramadan Spesial Bimas Islam yang tayang di JakTV, Jakarta, Rabu (6/4/22).

Dirjen menjelaskan, orang bertakwa yang terbentuk melalui ibadah puasa memiliki karakter senang berbagi, mampu menahan emosi, dan mudah memaafkan kesalahan sesama.

“Orang bertakwa terus berderma, berinfak, dan memperhatikan orang lain baik saat dirinya senang atau susah. Mereka mampu merasakan penderitaan orang lain dan sensitif serta lebih perhatian terhadap orang miskin, lemah, dan yang membutuhkan di sekitarnya,” tambah Guru Besar Ilmu Hadis UIN Alauddin Makassar ini.

Ibadah puasa, lanjut Dirjen, juga berfungsi sebagai manajemen emosi sehingga orang yang berpuasa mampu menahan marah, tidak berlebihan saat marah, tidak menghardik, dan tidak membuat orang lain sakit hati.

“Orang yang bertakwa sebagai hasil ibadah puasa juga selalu memaafkan. Mereka memaafkan orang lain karena menyadari bahwa manusia punya kelemahan dan kekurangan. Mereka menyadari sepenuhnya bahwa berbuat salah itu manusiawi sehingga mereka memiliki sikap lapang dan mudah memaafkan,” pungkasnya.(kemenag)

MUI Minta Tayangan TV Tampilkan Konten Mencerahkan Selama Ramadhan

JAKARTA(Jurnalislam.com) — Tayangan televisi saat Ramadhan diharapkan agar sesuai dengan koridor syariah serta demi mendorong agar menyebarkan pesan yang mencerahkan bagi penontonnya.

“Semua program televisi yang tayang pada bulan suci Ramadhan ini harus memberikan spirit dan juga pesan moral agama yang sifatnya mencerahkan. Dari yang belum tahu menjadi tahu, yang sudah tahu menjadi semakin kuat pengetahuannya,” ujar Ketua Infokom MUI Mabroer dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis (7/4/2022).

Pemantauan tayangan Ramadhan ini telah rutin dilaksanakan MUI sejak 2005. MUI akan memantau seluruh tayangan dan memberikan catatan bagi mereka yang tidak menunjukkan pesan pencerahan.Stasiun televisi yang mendapat catatan harus memperbaiki kualitas tayangannya dan menjadi evaluasi untuk Ramadhan berikutnya. Sementara stasiun televisi yang sudah sesuai koridor akan mendapat penghargaan dari MUI.

“Tayangan program televisi yang telah mendapatkan penghargaan dari MUI karena telah memberikan tayangan spirit dan pesan moral agama selama bulan Ramadhan diharapkan dapat mempertahankan prestasinya pada tahun-tahun berikutnya,” kata dia.

Ia mengatakan program pemantauan tayangan televisi Ramadhan ini diselenggarakan oleh Komisi Infokom MUI bekerja sama dengan Komisi Dakwah MUI, Komisi Fatwa MUI, dan lainnya.Mabroer berharap program pemantauan dapat memberikan efek positif dan juga menjadi program bersama, karena televisi merupakan agen perubahan.

“Televisi merupakan agen perubahan, baik itu prilaku, pemahaman maupun peradaban. Televisi sangat penting untuk kita awasi bersama. Jika penayangan televisi tidak dilakukan pemantauan, maka ditakutkan ke depannya peradaban akan sulit untuk dikendalikan,” kata dia.

Sumber: ihram.co.id

BPJPH – Kementerian Koperasi Akan Percepat Sertifikasi Halal UMK

JAKARTA(jurnalislam.com)— Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama terus melanjutkan upaya untuk mengakselerasi pelaksanaan sertifikasi halal.

Hari ini, BPJPH bersama Kementerian Koperasi dan UKM melakukan koordinasi data untuk mendukung percepatan sertifikasi halal bagi pelaku usaha mikro dan kecil (UMK).

Koordinasi menghasilkan kesepakatan kedua pihak dalam pemanfaatan dan implementasi data Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) tahun 2021 guna mendukung program percepatan sertifikasi halal. Data penerima BPUM tahun 2021 tersebut diserahkan oleh Asisten Deputi Pembiayaan Usaha Mikro Kemenkop UKM Irene Swa Suryani, dan diterima oleh Sekretaris BPJPH M. Arfi Hatim.

“Terima kasih kepada Kemenkop UKM atas koordinasi ini. Ini merupakan bagian penting dari rangkaian upaya kita bersama dalam mengakselerasi sertifikasi halal dan untuk mewujudkan target 10 juta produk bersertifikat halal,” kata Sekretaris BPJPH M. Arfi Hatim di Jakarta, Rabu (7/4/2022).

“Data tersebut diharapkan bisa menjadi salah satu sumber data produk yang akan kami sertifikasi pada tahun 2022 ini,” lanjutnya.

Asisten Deputi Pembiayaan Usaha Mikro Kemenkop UKM Irene Swa Suryani mengatakan bahwa dari 12,8 juta penerima BPUM tahun 2021, sebanyak 3.903.407 adalah pelaku usaha yang bergerak dalam produk makanan dan minuman sehingga berpotensi untuk mendapatkan sertifikat halal. Sedangkan lainnya kebanyakan dari usaha perdagangan yang tidak membutuhkan sertifikat halal. Data tersebut tidak termasuk unsur dari industri seperti kosmetik, obat-obatan dan sebagainya.

“Kami berharap semoga data ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dan dapat mendukung program sertifikasi halal yang dilaksanakan BPJPH,” kata Irene.

Data produk dan pelaku usaha tersebut, lanjut Arfi hatim, memang memiliki fungsi yang sangat urgen untuk mendukung pelaksanaan akselerasi sertifikasi halal. Terlebih, layanan halal di BPJPH telah lama dilaksanakan dengan berbasis sistem informasi halal atau disebut Sihalal. Sebagai komponen utama dalam sistem informasi, data menyediakan informasi yang cepat, akurat, dan relevan, sehingga mendukung percepatan proses layanan sertifikasi halal yang dijalankan.

Dalam memenuhi  kebutuhan data tersebut, BPJPH selain membangun dan mengembangkan sendiri data layanan, juga terus melakukan kerja sama dengan para pemangku kepentingan terkait. Pemerolehan semua data tersebut dimaksudkan agar proses layanan sertifikasi halal dapat dilaksanakan dengan efisien, cepat, akurat dan transparan, serta program percepatan sertifikasi halal dapat terlaksana secara tepat sasaran dan terdigitalisasi dengan baik.

Puasa, Belajar Merasakan Lapar Kaum Dhuafa

JAKARTA(Jurnalislam.com) – Ulama asal Turki, Badiuzzaman Said Nursi mengungkapkan salah satu hikmah puasa di antara sekian banyak hikmahnya yang tertuju kepada kehidupan sosial manusia.

Dengan berpuasa, menurut dia, orang kaya akan merasakan derita lapar yang dialami orang-orang miskin.

Nursi menjelaskan, manusia diciptakan dalam kondisi kehidupan yang berbeda-beda. Karena itu,  Allah SWT menyeru kalangan kaya untuk memberi bantuan kepada mereka yang miskin.

“Nah, tentu kalangan kaya tidak dapat merasakan kondisi miskin yang menumbuhkan rasa kasihan, juga tidak dapat merasakan derita lapar yang  mereka alami secara sempurna kecuali lewat rasa  lapar yang dilahirkan dari puasa,” kata Nursi dikutip dari bukunya yang berjudul “Misteri Puasa, Hemat, dan Syukur” terbitan Risalah Nur Press

Andaikan tidak ada puasa, menurut Nursi, tentu banyak orang kaya yang menuruti hawa nafsu tidak mengetahui sejauh mana pedihnya rasa  lapar dan hidup miskin serta sejauh mana fakir miskin membutuhkan kasih sayang.

“Oleh karena itu, rasa kasihan terhadap sesama jenis yang terdapat dalam diri manusia menjadi salah satu faktor yang melahirkan sikap syukur hakiki. Pasalnya, setiap individu dapat menemukan orang yang lebih miskin darinya dari satu sisi, di mana ia diwajibkan untuk mengasihinya,” jelas Nursi.

Tanpa ada keharusan bagi diri ini untuk ikut merasakan pedihnya rasa lapar, tambah dia, tentu tidak akan ada yang berbuat baik kepada orang lain dengan tolong-menolong dalam ikatan kasih sayang  terhadap sesama manusia.

“Kalau pun hal itu dilakukan pasti hanya sekadarnya. Sebab, ia tidak merasakan dengan sebenarnya kondisi tersebut dalam dirinya,” kata Nursi.

Sumber: republika.co.id

Saudi Distribusikan 1 Ton Kurma dan 3000 Mushaf Qur’an di Indonesia

JAKARTA(Jurnalislam.com)—- Kerajaan Arab Saudi menyerahkan bantuan berupa Kurma dan Al-Qur’an kepada Kementerian Agama. Bantuan diberikan oleh Atase Agama Kedutaan Besar Arab Saudi di Jakarta, Syeikh Ahmad Essa Alhazmi kepada Sekretaris Jenderal Kementerian Agama, Nizar Ali di Kantor Kementerian Agama Jalan Lapangan Banteng Barat nomor 3-4 Jakarta Pusat.

Tampak hadir, Kepala Staff Kantor Atase Agama Kedutaan Besar Arab Saudi, Barraq Abdullah Al Ameer. Sementara mendampingi Sekjen, Kepala Biro Umum Fesal Musaad, para Staf Khusus Menteri Agama, Kabag TU Pimpinan Sidik Sisdiyanto, serta Kabag Kerjasama Luar Negeri Kemenag yang juga sebagai Pengasuh Pesantren Al-Kaukab Bogor, Khoirul Huda Basyir.

“Pemerintah Indonesia menyambut baik atas bantuan yang diberikan. Atas nama pemerintah Indonesia melalui Kemenag, kami mengucapkan terima kasih atas hadiahnya, berupa Al-Qur’an dan kurma. Ini sangat bermanfaat bagi bangsa Indonesia,” kata Nizar Ali, di Jakarta, Kamis (7/4/2022).

“Kami sampaikan juga terima kasih kepada Raja Salman, atas kontinuitasnya dalam memberikan bantuan kepada Bangsa Indonesia. Terima kasih juga kepada putra mahkota, Muhammad Bin Salman, Dubes dan Atase Agama yang memberikan perhatian kepada Bangsa Indonesia,” tambahnya.

Nizar Ali menegaskan bahwa amanat ini akan segera diteruskan untuk didistribusikan ke Kementerian Agama Provinsi, PTKI, Ormas Islam, dan pihak lainnya sebagaimana diamanatkan Arab Saudi.

Atase Agama Kedutaan Besar Arab Saudi di Jakarta, Syeikh Ahmad Essa Alhazmi menyampaikan selamat memasuki menyambut bulan agung bagi seluruh Bangsa Indonesia. Bulan diturunkannya Al-Qur’an. “Salam dari raja kerjaan Saudi Arabia. Salam dari Dubes Arab Saudi untuk Indonesia. Salam juga dari kerajaan Arab Saudi untuk Kementerian Agama,” kata Syeikh Ahmad Essa Alhazmi.

Syeikh Ahmad Essa Alhazmi menyampaikan, sebagaimana diketahui bersama, bahwa Raja Salman selalu memperhatikan negara-negara lain, utamanya negara Indonesia, khususnya di saat bulan Ramadan. Perhatian itu antara lain dengan memberikan bantuan berupa Al-Qur’an dan Kurma untuk bangsa Indonesia.

Ratusan Mahasiswa AS Boikot Amazon dan Google Karena Bela Israel

WASHINGTON(Jurnalislam.com) – Lebih dari 550 mahasiswa telah berjanji untuk menolak pekerjaan atau magang di Amazon dan Google sampai raksasa teknologi itu mengakhiri kontrak dengan pemerintah dan militer Israel. Ikrar janji mahasiswa itu dibuat oleh kampanye ‘No Tech for Apartheid’ yang berusaha menekan perusahaan agar berhenti mengambil untung dari apartheid Israel.

Dilansir dari The New Arab, Kamis (7/4/2022), kampanye global itu dijalankan oleh kelompok Jewish Voice for Peace dan MPower Change.

Sebelumnya, Amazon dan Google menandatangani perjanjian senilai lebih dari Rp 14 triliun yang dikenal sebagai ‘Project Nimbus’ pada Mei tahun lalu. Kontrak itu untuk menyediakan teknologi cloud kepada pemerintah dan militer Israel.

“Warga Palestina sudah dirugikan oleh pengawasan dan kekerasan Israel. [Dengan] menyediakan teknologi canggih mereka kepada pemerintah dan militer pendudukan Israel, Amazon dan Google membantu membuat apartheid Israel lebih efisien, lebih keras, dan bahkan lebih mematikan bagi warga Palestina,” tulis ikrar mahasiswa.

“Sampai Amazon dan eksekutif Google memilih untuk berada di sisi kanan sejarah dan memutuskan kontrak, kami berjanji untuk tidak mengambil pekerjaan atau magang di Google atau Amazon. Teknologi harus digunakan untuk menyatukan orang, bukan memungkinkan apartheid dan pembersihan etnis,”tambahnya.

Kampanye tersebut menyerukan mahasiswa dari universitas di seluruh dunia untuk bergabung dengan karyawan Google dan Amazon sebagai protes atas kontrak mereka dengan militer Israel.

Oktober lalu, 90 karyawan Google dan 300 karyawan Amazon berbicara menentang kesepakatan itu dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan oleh The Guardian dan menuntut agar majikan mereka memutuskan semua hubungan dengan militer Israel.

“Atasan kami menandatangani kontrak yang disebut Proyek Nimbus untuk menjual teknologi berbahaya kepada militer dan pemerintah Israel. Teknologi ini memungkinkan pengawasan lebih lanjut dan pengumpulan data yang tidak sah tentang warga Palestina, dan memfasilitasi perluasan permukiman ilegal Israel di tanah Palestina,” tulis para karyawan.

Awal bulan ini, lebih dari 500 pekerja Google juga menandatangani petisi yang mendukung seorang rekan Yahudi yang mengklaim bahwa dia dikeluarkan dari perannya karena memprotes Project Nimbus. Dia menuduh raksasa internet itu membalas secara tidak adil karena aktivitas pro-Palestinanya.

Sumber: republika.co.id

KNEKS Gandeng Shipper Logistik Perkuat Industri Halal

JAKARTA(Jurnalislam.com) — Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) bekerja sama dengan platform bidang logistik dan pergudangan pintar, Shipper, untuk kolaborasi logistik halal. Hal ini demi mendorong percepatan pertumbuhan industri halal di Indonesia.

Direktur Bisnis dan Kewirausahaan Syariah KNEKS, Putu Rahwidhiasa, menyampaikan, kolaborasi logistik halal, terkhusus bagi UMKM sangat dibutuhkan saat ini. Ini akan membantu UMKM industri halal di Indonesia agar bisa berkembang dan mampu bersaing secara nasional dan global kedepannya.

Chief Marketing Officer Shipper Indonesia, Jessica Hendrawidjaja mengatakan, Shipper melihat ada peluang besar bagi UMKM dalam industri halal. Halal value chain tercatat telah menyumbang 24,86 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia pada 2020.

Untuk semakin mempermudah pelaku UMKM memasarkan produknya, Shipper  telah memberikan fasilitas pergudangan yang mengacu kepada standar halal. “Hingga saat ini, Shipper telah mengoperasikan lima gudang yang telah memenuhi kriteria halal di Jawa, Sumatera, dan Sulawesi,” kata Jessica dalam keterangan pers, Kamis (7/4/2022).

Shipper bersama KNEKS juga menginisiasi Program Inkubasi Bisnis Syariah yang didukung oleh Kementerian Koperasi dan UKM serta Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH). Nantinya, inkubasi ini akan diisi seluruh pemangku kepentingan yang relevan dalam rangka inklusi ekonomi syariah menuju Indonesia sebagai produsen produk halal dunia.

Para pelaku UMKM juga mendapat materi khusus tentang urgensi sertifikasi halal, mekanisme mendapatkan sertifikat halal, dan peran UMKM dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi syariah. UMKM diharapkan dapat mengetahui manfaat dari sertifikasi halal produk untuk meningkatkan penjualan mereka setelah mengikuti Festival UMKM.

Sumber: republika.co.id

Zakat dan Wakaf Ciri Khas Ekonomi Islam

JAKARTA(Jurnalislam.com) — Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Euis Amalia menegaskan zakat dan wakaf merupakan instrumen penting bagi keuangan dan perekonomian syariah.

Hal ini disampaikan Euis saat menjadi narasumber dalam kegiatan Lokalatih Agent of Change Ekonomi Syariah pada KUA Percontohan Ekonomi Umat yang diikuti Penyuluh PNS dan non-PNS dari 11 KUA Percontohan Ekonomi Umat di Jakarta, Kamis (7/4/2022).

Profesor di bidang Ekonomi Islam ini menyampaikan, zakat dan wakaf menjadi ciri khas ekonomi Islam yang tidak dapat ditemui dalam sistem ekonomi konvensional lainnya.

“Zakat dan wakaf merupakan skema mendistribusikan keuangan secara adil serta alat untuk pengentasan kemiskinan. Jadi uang itu tidak hanya berputar di suatu golongan tertentu,” terang Euis.

Euis menjelaskan, pemberian zakat dapat meningkatkan produktivitas bagi mustahik. Hal ini, lanjutnya, karena terjadinya penguatan daya beli para mustahik sehingga roda perekonomian dapat berjalan baik.

“Ketika pendapatan mereka naik, maka kebutuhannya tercukupi. Ini akan memberikan dampak jangka panjang terhadap taraf hidupnya ke depan dari mustahik menjadi muzaki,” imbuhnya.

Euis menambahkan, pengembangan zakat bisa dilakukan dengan membentuk kemitraan bersama perbankan syariah atau lembaga mikro syariah seperti baitulmal dan koperasi syariah.

“Sekarang ini kita sudah masuk dalam revolusi industri, maka zakat juga harus mampu menjadi solusi atas permasalahan pinjaman online (pinjol) yang sedang marak,” tutupnya.

 

Jakarta Muslim Fashion Week Akan Dihelat

JAKARTA(Jurnalislam.com)–Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan sekaligus Ketua Komite Promosi Fesyen Muslim Indonesia Didi Sumedi menyampaikan bahwa Jakarta Muslim Fashion Week merupakan sebuah upaya yang diinisiasi oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag), bekerja sama dengan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN), kementerian/lembaga terkait serta para pelaku industri untuk memajukan dan meningkatkan daya saing industri fesyen Indonesia di tingkat nasional dan global. Untuk itu, sebagai upaya lanjutan, Kemendag telah membuat target-target yang akan dicapai pada tahun-tahun berikutnya.

“Fokus strateginya adalah penguatan branding fesyen muslim Indonesia dengan segala potensi, kreatifitas dan inovasi produk. Tahun 2023, tahun depan, kita targetkan dengan penguatan networking nya dengan terjun langsung dalam peta fesyen internasional. Kalau dari Kemendag sendiri ini sudah melakukan kerja sama-kerja sama dengan berbagai institusi di internasional. Salah satu contohnya misalnya yang sudah kita lakukan dengan Jepang,” papar Didi.

“Tahun 2024 barangkali di periode terakhir dari kabinet ini, kita targetkan untuk deklarasi Indonesia sebagai pusat fesyen muslim atau sebagai trend setter fesyen muslim di dunia melalui Jakarta Muslim Fashion Week yang telah menjadi event internasional, Insya Allah,” tambahnya.

Di sisi lain, ia juga menyambut baik rencana pengesahan nomenklatur pendidikan untuk jurusan fesyen oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek). Didi melihat hal ini sebagai langkah nyata dalam membuat ekosistem fesyen muslim Indonesia yang berkelanjutan.

“Kami sangat berbahagia mendengar rencana pengesahan nomenklatur khusus untuk jurusan fesyen muslim. Ini merupakan salah satu langkah yang baik dalam penguatan SDM fesyen dan mewujudkan pendidikan sebagai pilar fesyen berkelanjutan,” pungkas Didi.

Hadir pula dalam acara ini, Plt. Direktur Kemitraan dan Keselarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri Kemendikbudristek Saryadi Guyatno, Wakil Ketua Komite Promosi Fesyen Muslim Ane Patricia Sutanto, Ketua Sekolah Tinggi Desain La Salle Hariyadi Sukamdani serta para pelaku industri fesyen dan industri pendukung fesyen Indonesia.