Korban Tewas di Ghouta Akibat Serangan Brutal Rezim Assad dan Rusia Capai 800 Orang

Korban Tewas di Ghouta Akibat Serangan Brutal Rezim Assad dan Rusia Capai 800 Orang

GHOUTA TIMUR (Jurnalislam.com) – Lebih dari dua pekan pemboman brutal rezim Syiah dan Rusia di daerah Ghalda yang dikuasai oposisi Suriah telah menyebabkan 800 warga sipil tewas, sebuah kelompok pemantau mengatakan pada hari Selasa (06/03/2018) dalam sebuah laporan korban baru, lansir kantor berita AFP.

The Syrian Observatory for Human Rights (SOHR) mengatakan sedikitnya 177 anak termasuk di antara korban tewas.

Pasukan rezim Syiah Assad yang didukung agresor Rusia melancarkan serangan kejam mereka di Ghouta Timur, benteng oposisi terakhir di dekat Damaskus, pada 18 Februari.

Sedikitnya sembilan warga sipil dilaporkan tewas sebelumnya pada hari Selasa di Ghouta Timur Suriah saat serangan udara rezim dan bentrokan mengguncang daerah kantong oposisi di luar Damaskus, seorang koresponden SOHR dan AFP mengatakan.

WHO: Konvoi Bantuan Obat-obatan dan Peralatan Medis ke Ghouta Disita Rezim Assad

Serangan udara rezim Nushairiyah menewaskan sembilan warga sipil di kota Jisreen pada hari Selasa pagi, kata the Syrian Observatory for Human Rights yang berbasis di Inggris.

Dengan laporan kematian terakhir itu, 95 warga sipil terbunuh dalam pemboman rezim Assad di daerah kantong yang sudah babak belur sejak Senin pagi, katanya.

Pasukan rezim yang didukung Rusia terus maju sejak melancarkan serangan ke kubu oposisi utama terakhir di dekat ibu kota tersebut pada 18 Februari.

Pada awal Selasa, mereka menguasai sekitar 40 persen wilayah kantong tersebut setelah merebut daerah lebih jauh dalam semalam, kata Observatorium.

Observatorium ini melaporkan bentrokan hari Selasa di timur laut, tengah dan tenggara daerah kantong.

Sebanyak lebih dari 780 warga sipil – termasuk 170 anak – telah terbunuh di Ghouta Timur sejak 18 Februari, menurut Observatorium.

Pesawat Tempur Rusia jatuh di Suriah, 39 Tentara Tewas Seketika

400.000 penduduk di kantong itu telah dikepung sejak tahun 2013, menghadapi kekurangan makanan dan obat-obatan yang parah bahkan sebelum serangan terakhir. Pengiriman bantuan pada hari Senin harus ditunda akibat pertempuran yang terus berlanjut.

Pesawat tempur rezim menyerang daerah-daerah lain di Ghouta Timur termasuk kota utama Douma dini hari Selasa, serta kota-kota Sabqa dan Hammuriyeh semalam, kata Observatorium.

Serangan terhadap Douma merubah rumah menjadi tumpukan reruntuhan di sisi jalan, kata seorang koresponden AFP di sana.

Seorang reporter AFP di Hammuriyeh mengatakan serangan udara semalam menargetkan kota tersebut. Hanya beberapa penduduk yang muncul dari ruang bawah tanah mereka yang aman.

Senin malam, Observatorium melaporkan 18 orang mengalami kesulitan bernafas menyusul serangan oleh sebuah pesawat militer di Hammuriyeh, tanpa dapat menentukan penyebab penyakit tersebut.

Lebih dari 450.000 orang telah terbunuh di Suriah sejak dimulainya perang global di tahun 2011.

Bagikan