Kondisi Darurat, 93% Penduduk Gaza Hadapi Kekurangan Pangan Akut

Kondisi Darurat, 93% Penduduk Gaza Hadapi Kekurangan Pangan Akut

GAZA (jurnalislam.com)- Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menggelar pertemuan penting untuk membahas kondisi kemanusiaan yang semakin memburuk di Jalur Gaza. Pertemuan ini digelar sehari setelah laporan pemantau kelaparan global, Integrated Food Security Phase Classification (IPC), mengungkapkan situasi darurat pangan di wilayah tersebut.

Dalam laporannya yang dirilis pada Senin (12/5/2025), IPC menyatakan bahwa seluruh penduduk Gaza kini mengalami kekurangan pangan akut. Bahkan, satu dari lima orang—sekitar 244.000 jiwa atau 12 persen dari total populasi—saat ini berada dalam kondisi “bencana”, kategori tertinggi dalam skala kelaparan.

“Sebanyak 1,95 juta orang, atau 93 persen dari populasi Gaza, menghadapi kekurangan pangan akut,” tulis IPC.

Situasi ini disebut sebagai krisis kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya. IPC memperkirakan bahwa pada akhir September 2025, lebih dari 470.000 orang—sekitar 22 persen populasi Gaza—akan jatuh dalam kategori “bencana”, sementara lebih dari satu juta orang lainnya berada dalam level “darurat”, yaitu Fase 4 dari total 5 level kelaparan.

“Dari 11 Mei hingga akhir September 2025, seluruh wilayah Gaza diklasifikasikan dalam kondisi darurat (IPC Fase 4), dengan seluruh penduduk diproyeksikan menghadapi krisis atau kondisi lebih parah (IPC Fase 3 ke atas),” tegas laporan tersebut.

Blokade berkepanjangan, hancurnya infrastruktur, dan terbatasnya akses bantuan kemanusiaan disebut menjadi faktor utama memburuknya kondisi pangan di Gaza. Sejumlah negara dan lembaga kemanusiaan internasional mendesak segera dilakukan gencatan senjata dan pembukaan jalur bantuan untuk mencegah bencana kelaparan massal. (Bahry)

Sumber: Al Jazeera

https://aje.io/2fy5m9?update=37Kondisi Darurat, 93% Penduduk Gaza Hadapi Kekurangan Pangan Akut

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menggelar pertemuan penting untuk membahas kondisi kemanusiaan yang semakin memburuk di Jalur Gaza. Pertemuan ini digelar sehari setelah laporan pemantau kelaparan global, Integrated Food Security Phase Classification (IPC), mengungkapkan situasi darurat pangan di wilayah tersebut.

Dalam laporannya yang dirilis pada Senin (12/5), IPC menyatakan bahwa seluruh penduduk Gaza kini mengalami kekurangan pangan akut. Bahkan, satu dari lima orang—sekitar 244.000 jiwa atau 12 persen dari total populasi—saat ini berada dalam kondisi “bencana”, kategori tertinggi dalam skala kelaparan.

“Sebanyak 1,95 juta orang, atau 93 persen dari populasi Gaza, menghadapi kekurangan pangan akut,” tulis IPC.

Situasi ini disebut sebagai krisis kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya. IPC memperkirakan bahwa pada akhir September 2025, lebih dari 470.000 orang—sekitar 22 persen populasi Gaza—akan jatuh dalam kategori “bencana”, sementara lebih dari satu juta orang lainnya berada dalam level “darurat”, yaitu Fase 4 dari total 5 level kelaparan.

“Dari 11 Mei hingga akhir September 2025, seluruh wilayah Gaza diklasifikasikan dalam kondisi darurat (IPC Fase 4), dengan seluruh penduduk diproyeksikan menghadapi krisis atau kondisi lebih parah (IPC Fase 3 ke atas),” tegas laporan tersebut.

Blokade berkepanjangan, hancurnya infrastruktur, dan terbatasnya akses bantuan kemanusiaan disebut menjadi faktor utama memburuknya kondisi pangan di Gaza. Sejumlah negara dan lembaga kemanusiaan internasional mendesak segera dilakukan gencatan senjata dan pembukaan jalur bantuan untuk mencegah bencana kelaparan massal. (Bahry)

Sumber: Al Jazeera

Bagikan