GAZA (Jurnalislam.com) – Jurubicara Jurubicara Komite Perlawanan Rakyat di Gaza, Abu Mujahid, menilai bahwa keputusan pengadilan Mesir yang menganggap Hamas sebagai teroris berbahaya karena terjadi di saat terjadi blokade terhadap Gaza dan rakyat Palestina, setelah keteguhan dan kesabarannya menghadapi mesin perang terkuat di kawasan Timur Tengah. Keputusan itu hanya membantu dan menguntungkan penjajah Zionis saja.
Abu Mujahid mengatakan, “Semua orang berakal di Mesir harus mengecam keputusan ini. Kami tahu keputusan itu tidak mencerminkan keadaan opini dan denyut rakyat Mesir, yang menegaskan dukungannya kepada perlawanan Palestina. Yang terburuk dari keputusan itu adalah bahwa keputusan itu hanya membahayakan orang yang mengambil keputusan tersebut.”
Pengadilan Mesir di Kairo pada hari Sabtu (28/02/2015), kemarin, mengeluarkan keputusan yang menilai gerakan Hamas sebagai “organisasi teroris” setelah sebulan berlalu keputusan yang sama ditetapkan terhadap sayap militer Hamas, Brigade al Qassam. Para pengamat menilai keputusan itu sebagai pendahuluan bagi Mesir untuk melancarkan agresi ke Jalur Gaza.
Abu Mujahid menambahkan, “Kami sebagai perlawanan Palestina menilai bahwa Hamas adalah bagian orisinil dari rakyat Palestina.” Dia menyerukan sikap bersatu bagi semua Palestina, termasuk kepresidenan, terhadap keputusan yang menarget ujung tombak perlawanan di Gaza ini. Dia meminta Mesir menarik kembali keputusannya tersebut.
Mengenai kemungkinan bahwa keputusan tersebut sebagai pendahuluan bagi Mesir untuk melancarkan agresi ke Jalur Gaza, Abu Mujahid mengatakan, “Saya tidak yakin itu. Namun sayangnya provokasi media Mesir masih mempengaruhi kebijakan di dalam pengadilan-pengadilan Mesir.
Deddy | Infopalestina | Jurniscom