YAMAN (Jurnalislm.com) – Jet tempur koalisi Arab menyerang beberapa kota di Yaman saat organisasi bantuan kemanusiaan memperingatkan situasi yang memburuk.
Jet tempur menargetkan gudang senjata yang dikuasai Houthi di Fajj Attan, lingkungan yang menghadap ibukota Yaman, Sanaa, warga mengatakan pada hari Rabu (27/05/2015).
Serangan udara juga mengakibatkan sebuah pangkalan angkatan laut yang dikuasai pemberontak Houthi di provinsi al-Hudaydah di pantai Laut Merah rusak parah, kata warga.
Di tempat lain di Yaman, serangan koalisi menghantam provinsi utara Hajja, dekat perbatasan dengan Arab Saudi, kata saksi.
Secara terpisah, Kementerian Kesehatan Yaman mengatakan 36 pasukan komando polisi pengikut Abdullah Saleh tewas dalam serangan udara yang menargetkan sebuah kamp polisi di Sanaa.
Kementerian, yang dikendalikan oleh Houthi sekutu Iran, mengatakan bahwa setidaknya 100 anggota kepolisian terluka dalam serangan hari Rabu.
Para pejabat keamanan mengatakan 150 tentara berada di kamp Sanaa yang dipimpin oleh komandan yang setia kepada Ali Abdullah Saleh sekutu Houthi, mantan presiden Yaman, pada saat serangan udara terjadi.
Laporan kementerian tidak bisa diverifikasi secara independen oleh Al Jazeera.
Sebuah laporan baru oleh Margaret Chan, kepala Organisasi Kesehatan Dunia, mengatakan konflik di Yaman telah menyebabkan hingga 2.000 orang tewas dan 8.000 terluka, termasuk ratusan perempuan dan anak-anak.
Dia tidak merinci berapa banyak warga sipil diantara korban yang tewas.
Awal pekan ini, Oxfam, kelompok kemanusiaan internasional, mengatakan bahwa sekitar 16 juta orang di Yaman tidak memiliki akses mendapatkan air bersih.
Setengah juta orang di seluruh negeri telah mengungsi.
Serangan udara koalisi Arab berhasil menghancurkan posisi Houthi, depot amunisi dan juga markas mereka, tetapi sebagian besar serangan gagal membuka jalan untuk merebut kembali kota strategis di selatan Yaman, Aden.
Presiden Yaman yang diakui secara internasional, Abd-Rabbu Mansour Hadi, menyatakan Aden sebagai ibukota negara sementara, sebelum melarikan diri ke Arab Saudi.
Deddy | Aljazeera | Jurniscom