JAKARTA (Jurnalislam.com) – Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Hidayatullah, Ustadz Nashirul Haq mengingatkan kepada seluruh kader Hidayatullah yang hari ini, Jumat 4 November, turun mengikuti aksi di Istiqlal dan depan Istana bahwa keikutsertaan Hidayatullah dalam aksi ini adalah bentuk panggilan iman.
“Kita ikut karena panggilan iman untuk menjaga kesucian al-Qur’an dari penistaan. Luruskanlah niat semata-mata mencari ridha Allah SWT,” ungkapnya dalam pernyataan tertulis yang disiarkan kemarin (3/11) sore.
Nashirul juga mengingatkan bahwa fokus misi keikutsertaan Hidayatullah adalah mengawal fatwa MUI, tuntutan penegakan keadilan dan supremesi hukum, sebagai bentuk jihad konstitusi.
“Kita menuntut kepada pemerintah dan aparat penegak hukum agar menangkap dan mengadili Ahok yang telah melakukan penistaan terhadap kitab suci al-Qur’an,” jelasnya.
Jika tuntutan umat Islam dan rakyat Indonesia tidak dipenuhi, jelas Nashirul lagi, maka jagalah stamina. Sebab, umat Islam dan kader Hidayatullah harus bisa terus memperjuangkan keadilan. “Jika hukum ditegakkan, insya Allah negeri ini akan aman dan damai,” tulisnya lagi.
Ia juga mengingatkan bahwa aksi damai membela Islam ini harus dilakukan dengan santun, beradab, aman, terkendali, tertib, bersih, tidak terprovokasi, dan tidak anarkis.
Selain itu, kata Nashirul, jaga ibadah dan taqarrub kepada Allah, perbanyak dzikir, pertajam doa, hadapi segala kondisi dengan sabar dan serahkan segala urusan kepada Allah.
Dalam aksi ini, Hidayatullah menurunkan lebih dari 1000 kadernya dari berbagai daerah, termasuk Aceh, Batam, Mataram, dan Jawa Timur. Semua telah berkumpul sejak Kamis malam.
Reporter: Mahladi