
JAKARTA (Jurnalislam.com) – Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (KontraS) Haris Azhar menanggapi agenda Kapolri Tito Karnavian yang akan mengintensifkan operasi penanggulangan terorisme. Menurut Haris, Kapolri jangan hanya terpaku pada hasil yang dicapai dan melalaikan kecerdasan prosedur.
“Dia harus cerdas, kecerdasan prosedur penanggulangan terorisme itu indikasinya adalah soal penghormatan kepada Hak Asasi Manusia, dan itu tidak salah. Karena Hak Asasi Manusia memiliki akar protitutif pada Undang-Undang Dasar 1945 dan juga ada pada aturan-aturan hukum,” terang Haris kata Hafidz dalam siaran pers pembentukan Tim Evaluasi Kasus Terorisme di Gedung PP Muhammadiyah Jakarta Pusat, Jum’at (15/7/2016).
Haris mengatakan, Polri juga harus melakukan reformasi profesionalisme serta evaluasi kesalahan-kesalahan Polri di masa lalu. Adanya Tim Evaluasi Penanganan Terorisme, menurut Haris adalah modal sangat yang besar untuk perbaikan Polri ke depan dan harus dijadikan sebagai aset bangsa.
“Karena kalau tidak dianggap seperti itu dan dimusuhi, saya pikir akan memelihara ruang ketertutupan. Ruang ketertutupan Densus misalnya, ruang ketertutupan penanggulangan terorisme misalnya. Maka problem-problem seperti Siyono dan korban lainnya saya khawatir masih akan terus bermunculan, dan polisi-polisi yang seharusnya bertanggung jawab akan tetap tunggang langang tanpa disentuh hukum,” tukas Haris.
Reporter: Irfan Yusuf | Editor: Ally Muhammad Abduh