Kalah dari Taliban di Wardak, Rezim Antek AS Tutup Akses Fasilitas Umum Penduduk

BADAKHSAHN (Jurnalislam.com) – Para dokter dan guru telah diancam oleh pasukan pemerintah Afghanistan untuk tidak datang ke klinik dan sekolah di kabupaten Wardak provinsi Badakhshan, El Emarah News melaporkan, Sabtu (24/10/2015).

Pada saat yang sama, rezim antek AS juga menutup akses penduduk menuju kebutuhan dasar dan makanan di distrik tersebut.

Hal ini terjadi setelah musuh itu dipukul mundur oleh Mujahidin di distrik Wardak.

Puluhan tentara dan polisi Arbakis tewas dengan beberapa tank dan kendaraan hancur dalam bentrokan dengan pejuang Mujahidin.

Sebagai balasan, musuh melecehkan dan menindas rakyat umum yang tak berdaya di wilayah tersebut.

Imarah Islam berencana akan melatih kelompok yang memiliki kekuatan di dalam masyarakat untuk menghentikan ketidakadilan dan secara efektif mengatasi masalah ini, sehingga rakyat dapat menikmati haknya untuk kehidupan merdeka.

Sementara laporan dari provinsi Wardak pada hari yang sama (Sabtu), mujahidin menyerbu sebuah pos tempur milik pasukan bentukan AS, ANA (Afghanistan National Army) di distrik Nirkh dan menewaskan lima pasukan boneka kemarin malam, membongkar pos musuh setelah menghadapi perlawanan yang lemah dari musuh.

Mujahidin mendapat ghonimah berupa 1 DShK, 1 PK senapan mesin berat, 4 senapan 20-bulat, dan 12 kartrid dari putaran DShK dan amunisi lainnya.

Di kawasan Syed Abad provinsi, Mujahidin membunuh tiga tentara boneka selama baku tembak pada hari Sabtu, merebut dua senjata 20-putaran mesin dari musuh.

Di tempat lain, Mujahidin menyerbu sebuah pos musuh serta pangkalan militer di distrik Syed Abad dan Chak provinsi ini pada hari Jumat, menyebabkan kerugian besar di pihak musuh.

Selanjutnya, dua tentara boneka terluka ketika sebuah Mujahidin menyerang kendaraan musuh dengan IED di distrik Chak juga pada hari Sabtu.

Deddy | Shahamat | Jurniscom

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses