JAKARTA(Jurnalislam.com)–Ustaz Bachtiar Nasir turut mengomentari penyerangan tentara Israel ke Masjid Al Aqsha yang terjadi baru-baru ini.
Menurut UBN, sapaan akrab Ustaz Bachtiar Nasir, penyerangan tentara Israel ke kiblat pertama umat Islam tersebut digambarkan dalam Alquran surat Al Isra ayat 4-8.
“Pendudukan Zionis Israel yang telah berlangsung 74 tahun jika dihitung dari tahun 1948 maka ini semua menggambarkan apa yang ada di dalam surah Al Isra, khususnya di ayat 4,” kata UBN, Senin (18/4/2022).
Zionis Israel, jelas UBN, adalah mahluk bermental destruktif yang selalu melakukan kerusakan di muka bumi.
“Apa yang mereka lakukan saat ini adalah pengulangan demi pengulangan dari masa lalunya yang memiliki mental destruktif yang memiliki kecenderungan merusak tatanan peradaban,” ungkap UBN, pimpinan AQL Islamic Center ini.
Dilanjutkan UBN, penyerangan tentara Israel pada bulan Ramadhan ini merupakan ujian kesabaran umat Islam dunia. Mereka ingin merusak ketenangan umat Islam saat beribadah puasa.
“Apa yang mereka lakukan saat ini adalah ingin merusak ketenangan umat Islam di bulan Ramadan,” tegas dia.
Zionis Israel, jelas UBN, tidak menginginkan orang Islam itu tenang berpuasa. Mereka tidak rela orang Islam berislam dengan benar. Sebab jika umat Islam berislam dengan benar dengan sendirinya akan anti penjajahan, anti penistaan tempat ibadah dan anti penistaan agama.
“Umat Islam juga tidak akan mau kongkalikong dengan politik yang dilakukan oleh kelompk moderat sekalipun,” ujar alumni Madinah Islamic University.
UBN mengajak umat Islam bersatu dalam menghadapi kepongahan dan kebengisan Zionis Israel. Menghadapi Zionis Israel tidak boleh hanya mengandalkan kekuatan diri sendiri atau ikhtiar kemanusiaan.
Sebab jika dari sisi manusia, Nabi Musa AS pun tidak berhasil membawa Bani Israel ke Baitul Maqdis. Sehingga mereka dihukum oleh Allah terlunta-lunta mendiaspora selama 40 tahun di Padang Tiih.
“Karena itu pelajaran penting, sebagai umat Muhammad Saw agar senantiasa menjadi pengikut yang setia. Membenarkan yang dibawanya, Al-Qur’an. Harus kita tingkatkan keimanan kita,” kata UBN.*