Hamas Serahkan Lagi Jenazah Sandera Israel, 12 Jenazah Tawanan Masih Tersisa

Hamas Serahkan Lagi Jenazah Sandera Israel, 12 Jenazah Tawanan Masih Tersisa

GAZA (jurnalislam.com)– Militer Israel menyatakan bahwa Palang Merah Internasional telah menerima dan menyerahkan peti jenazah seorang sandera Israel dari Jalur Gaza kepada pasukan pendudukan pada Senin malam (27/10/2025).

“Menurut informasi yang diberikan oleh Palang Merah, peti jenazah seorang sandera yang telah meninggal telah diserahkan kepada pihaknya dan sedang dalam perjalanan menuju pasukan IDF di Gaza,” demikian pernyataan resmi militer Israel.

Sebelumnya, sayap bersenjata Hamas, Brigade Al-Qassam, melalui akun Telegram resminya, mengumumkan bahwa penyerahan jenazah tersebut akan dilakukan sekitar pukul 19.00 GMT.

Siaran publik Israel, KAN, melaporkan bahwa pihak militer telah mempersiapkan penerimaan jenazah sekitar pukul 21.00 waktu setempat satu jam sebelum batas waktu yang ditetapkan oleh Presiden AS Donald Trump dalam kesepakatan gencatan senjata.

Gencatan senjata tahap pertama di Gaza mulai berlaku pada 10 Oktober lalu berdasarkan rencana 20 poin Trump, yang mencakup pertukaran tahanan dan jenazah antara kedua pihak, serta pembangunan kembali Gaza dan pembentukan mekanisme pemerintahan baru tanpa Hamas.

Sejak gencatan senjata dimulai, Hamas telah menyerahkan 20 sandera Israel yang masih hidup dan 16 jenazah lainnya. Sementara itu, 12 jenazah sandera dilaporkan masih berada di Jalur Gaza.

Menurut laporan Channel 13 Israel, intelijen meyakini Hamas masih menyimpan sisa-sisa jenazah 10 dari 12 sandera yang diyakini tewas selama agresi, termasuk Kolonel Asaf Hamami dan Letnan Hadar Goldin, dua tokoh militer yang dianggap simbol nasional di Israel.

Media tersebut menuduh Hamas sengaja menyembunyikan lokasi jenazah-jenazah tersebut, yang disebut melanggar kesepakatan gencatan senjata yang ditengahi oleh Amerika Serikat.

Namun, juru bicara Hamas, Hazem Qassem, membantah tuduhan itu.

“Klaim pendudukan bahwa Hamas mengetahui keberadaan para jenazah sandera adalah salah, terutama setelah agresi di Jalur Gaza yang telah menghancurkan banyak wilayah dan mengubah kondisi di lapangan,” ujarnya, Senin (27/10).

Sementara itu, Kepala Staf Tentara Israel (IDF), Letjen Eyal Zamir, menegaskan bahwa perang tidak akan berakhir sebelum semua sandera hidup maupun tewas dipulangkan ke Israel.
Ia menyebut pemulangan tersebut sebagai “misi suci” dan menyerukan agar kampanye militer melawan Hamas terus dilanjutkan. (Bahry)

Sumber: TRT, TOI

Bagikan