Hakim PBB: Karadiz Terbukti Bersalah atas Pembantaian Kaum Muslim dan Kejahatan Perang di Bosnia

DEN HAAG (Jurnalislam.com) – Mantan pemimpin Serbia Bosnia Radovan Karadzic pada hari Kamis (24/03/2016) dinyatakan bersalah melakukan genosida atas pembantaian kaum Muslim di Srebrenica dan kejahatan terhadap kemanusiaan yang dilakukan selama perang tahun 1990-an di wilayah bekas Yugoslavia, Aljazeera melaporkan Kamis.

Hakim PBB di pengadilan internasional di Den Haag mengatakan Karadzic bersalah atas 10 dari 11 dakwaan yang diajukan terhadap dirinya selama persidangan lima tahun, dan ia dijatuhi hukuman 40 tahun penjara.

Karadzic, 70 tahun, adalah pemimpin peringkat tertinggi yang dihukum di depan pengadilan PBB atas perang dua dekade yang lalu di mana 100.000 orang tewas dibantai saat tentara saingan menyerang Bosnia dengan latar belakang agama.

Ketua Hakim O-Gon Kwon mengatakan Karadzic adalah pidana yang bertanggung jawab atas pembunuhan, menyerang warga sipil, dan teror selama 44-bulan pengepungan ibukota Bosnia, Sarajevo yang mematikan saat perang tahun 1992 hingga 1995.

Karadzic menggunakan strategi intimidasi dan penembakan menargetkan warga sipil kota sebagai cara memajukan tujuan politiknya, kata Kwon.

Pengacara Karadzic, Peter Robinson, mengatakan kliennya "heran" dengan putusan tersebut.

"Presiden Karadzic kecewa, dia tidak merasa secara hukum bertanggung jawab atas kejahatan tersebut. Tidak ada yang benar-benar menang dalam pengadilan hari ini," kata Robinson.

Karadzic akan mengajukan banding, sebuah proses yang bisa memakan waktu hingga tiga tahun, katanya.

Satko Mujagic, seorang mantan tahanan yang ditahan oleh pasukan Serbia selama lebih dari 200 hari, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa Karadzic bertanggung jawab untuk "pembersihan umat Islam dan pertumpahan darah".

"Saya sangat senang bahwa orang ini akhirnya mendapat apa yang pantas dia dapat," katanya.

Mujagic mengatakan putusan pengadilan juga harus memiliki efek yang lebih luas di Bosnia Serbia, Muslim, dan Kroasia.

"Jujur, saya berharap hukuman ini akan berarti sesuatu bagi orang-orang di Bosnia, karena banyak orang menyangkal apa yang telah terjadi. Orang menyangkal kejahatan perang. Saya harap ini berarti sesuatu untuk rekonsiliasi di negara ini," kata Mujagic.

Sekitar 100 korban berkumpul di luar pengadilan PBB saat hakim membacakan vonis atas beberapa kekejaman terburuk yang dilakukan di Eropa sejak Perang Dunia II.

Salah satu spanduk berbunyi: "Srebrenica, kita mengingat 8372 korban genosida."

Karadzic telah lama mendalangi pembantaian 1995 setelah pasukan Serbia merebut "daerah aman" Srebrenica PBB di Bosnia timur.

Reporter Al Jazeera Emma Hayward, melaporkan dari Den Haag, mengatakan rasa sakit korban belum hilang, tetapi menambahkan ada rasa lega di antara keluarga dan korban setelah putusan pengadilan tersebut.

"Ketika kami mendengar tentang Srebrenica, kami mendengar tentang laki-laki dan anak laki-laki yang diambil dari keluarga mereka dan dibunuh secara sistematis," kata Hayward.

Karadzic, seorang psikiater, muncul sebagai pemimpin politik Serbia Bosnia sesaat sebelum Yugoslavia mulai hancur dalam serangkaian perang di tahun 1991. Pemimpin militernya, Jenderal Ratko Mladic, masih diadili atas tuduhan yang sama.

Deddy | Aljazeera | Jurnalislam

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses