Fraksi PAN Nilai Tudingan BNPT Soal Pesantren Memancing Keresahan Umat

Fraksi PAN Nilai Tudingan BNPT Soal Pesantren Memancing Keresahan Umat

JAKARTA(Jurnalislam.com)–Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fraksi PAN, Guspardi Gaus meminta Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) tak memancing keresahan di tengah publik, menyusul pernyatan Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar yang menyebut 198 pesantren terafiliasi dengan gerakan teroris.

“Penyebutan pesantren yang berafiliasi dengan gerakan  terorisme  harus benar-benar terverifikasi. Baik data, mekanisme, kriteria dan indikator dengan jelas, terukur dan akurat untuk penetapannya terafiliasi gerakan atau kelompok terorisme,” ujar Guspardi dalam keterangan tulis yang diterima Liputan6.com, Selasa (1/2/2022).

Menurutnya pernyataan semacam ini telah memancing polemik dan keresahan serta berpotensi menimbulkan kegaduhan di masyarakat.

Legislator asal Sumatera Barat ini mempertanyakan apakah Kepala BNPT sudah melakukan komunikasi dan koordinasi dengan Kementerian Agama RI sebagai lembaga yang bertanggung jawab melakukan pembinaan dan pengawasan.

Apalagi, berdasarkan data dari Kementerian Agama jumlah pondok pesantren di seluruh Indonesia berjumlah sekitar 27.722, sementara yang dikatakan BNPT pesantren yang terafiliasi terorisme sebanyak 198.

“Artinya jumlahnya hanya lebih kurang  0,7 persen. Tetapi akibat pernyataan Kepala BNPT tersebut telah membuat resah masyarakat serta berdampak akan merugikan pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam,” tegas politikus Partai Amanat Nasional (PAN) itu.

Lebih lanjut, Anggota Komisi II DPR RI ini menilai akan lebih bijak manakala BNPT melakukan upaya preventif dengan melakukan dialog dan berdiskusi lebih intens dengan Kementerian Agama, komunitas pesantren serta ormas Islam lainnya dalam mencegah tumbuhnya bibit-bibit terorisme di lingkungan pondok pesantren.

Sumber: liputan6.com

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.