JAKARTA(Jurnalislam.com)– Keberagaman, selain menjadi kekuatan untuk saling melengkapi yang dapat mempersatukan, namun dapat juga menjadi pemecah apabila tidak dijaga dengan baik. Hal ini dapat dilihat dengan berbagai krisis kemanusiaan yang terjadi di dunia. Indonesia dengan mayoritas penduduk muslim, berupaya menjalankan amanat pembukaan UUD 1945 dengan terus memperjuangkan hak kemerdekaan bagi bangsa-bangsa, bersikap bebas aktif, dan mencari solusi damai. Oleh karena itu, untuk menciptakan perdamaian di tengah keragaman yang ada, diperlukan pemikiran terbuka dalam menghadapi perbedaan, salah satunya dari para cendekiawan yang tergabung dalam Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI).
“Sumbangsih pemikiran dan kolaborasi dari cendekiawan muslim akan sangat diperlukan untuk mencari solusi atas isu-isu yang dihadapi dunia, salah satunya dengan secara aktif berpartisipasi di forum internasional. Karena apa yang terjadi di dunia dapat memengaruhi kehidupan di dalam negeri kita,” tegas Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin pada acara Silaturahmi Kebangsaan dan Halalbihalal ICMI di Jakarta, Senin (30/05/2022).
Lebih lanjut Wapres menyampaikan, kontribusi pemikiran yang diberikan dalam forum internasional tersebut harus mencerminkan ajaran Islam yang Rahmatan lil ‘aalamin (rahmat bagi alam semesta). Untuk itu, para cendekiawan pun diimbau untuk memiliki cara pandang dan pola pikir yang mendunia.
“Cendekiawan muslim sudah sepatutnya memiliki Islamic world view, yaitu cara memandang berbagai hal, mulai dari pekerjaan, aktivitas, hukum, ilmu pengetahuan dan lainnya dari sudut pandang Islam,” imbuh Wapres.
Khususnya saat ini, lanjutnya, dimana Indonesia sedang memegang tongkat estafet Presidensi G20. Para cendekiawan diharapkan dapat memanfaatkan momentum ini dengan baik dan menjadikan forum internasional G20 sebagai ajang silaturahmi global untuk memulihkan dunia yang sempat terpuruk akibat pandemi dan berbagai konflik dengan kekerasan.
“ICMI dapat berkontribusi nyata dengan mendukung presidensi G20 Indonesia dan program-program prioritasnya, seperti penguatan tatanan kesehatan global yang lebih kokoh dan adil, utamanya terhadap negara berkembang, serta inovasi di bidang kesehatan,” tegas Wapres.
Menutup sambutannya, Wapres berpesan agar forum silaturahmi ICMI dapat melahirkan ide-ide bermanfaat tidak hanya bagi masyarakat Indonesia, tapi juga bagi masyarakat dunia.
“Saya juga berharap forum ini tidak hanya makin memperkuat solidaritas ICMI, tapi juga menghasilkan terobosan-terobosan baru bagi umat di seluruh dunia,” pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua Umum ICMI Arif Satria, menyampaikan bahwa Silaturahmi Kebangsaan merupakan momentum penting untuk ICMI. Melalui forum ini, ICMI terus merajut, membangun dan mengonsolidasi sinergi dengan berbagai komponen bangsa, khususnya dalam memperkuat Sumber Daya Manusia (SDM) yang nantinya akan berkontribusi terhadap kemajuan bangsa.
“Kita tetap fokus dengan bagaimana memperkuat SDM dengan kualitas iman, kualitas pikir, kualitas karya, kualitas kerja, dan kualitas hidup. 5 K yang sudah dicanangkan sejak dulu itu adalah merupakan salah satu goal (tujuan) dan sosok ICMI hari ini dan ke depan, tentunya di tengah perubahan-perubahan yang saat ini tengah terjadi,” papar Arif.