PALESTINA (Jurnalislam.com) – Organisasi Pembebasan Palestina (the Palestine Liberation Organization-PLO) telah meminta pengiriman 3.000 pasukan dari Tepi Barat ke Jalur Gaza, seorang pemimpin PLO senior mengatakan kepada Anadolu Agency.
“Langkah ini bertujuan untuk mengontrol stasiun-stasiun polisi Gaza (Gaza saat ini dikelola Hamas),” kata Wasil Abu Yousef, seorang anggota senior Komite Eksekutif PLO yang berwenang, Senin (26/02/2018).
Akhir tahun lalu, Gerakan Perlawanan Islam Palestina – Hamas – di Gaza dan Fatah (yang memimpin PLO) di Tepi Barat menandatangani sebuah kesepakatan rekonsiliasi penting di Kairo untuk mengakhiri satu dekade pembagian politik yang suram.
Wujudkan Persatuan Palestina, Hamas dan Fatah Sepakati Rekonsiliasi
Kesepakatan tersebut menetapkan beberapa langkah membangun kepercayaan, termasuk pengiriman 3.000 polisi dari pemerintah Palestina yang berbasis di Ramallah ke Gaza.
Namun langkah-langkah tersebut belum diimplementasikan, terutama karena adanya perbedaan mendalam antara faksi-faksi tersebut mengenai masalah administratif dan keamanan.
Tanggapi Ancaman AS dan Israel, Hamas: Kami Tidak akan Tinggalkan Perlawanan Bersenjata
Setelah pertemuan di Ramallah bulan lalu, Komite Eksekutif PLO menyusun sebuah panel khusus yang bertugas – antara lain – menindaklanjuti proses rekonsiliasi yang macet.
Rekomendasi panel sekarang diharapkan dipresentasikan pada pertemuan Komite Eksekutif yang dijadwalkan pekan depan.
Fatah Bantah Lucuti Persenjataan Hamas
Namun, tetap tidak jelas apakah Komite Eksekutif – yang dipimpin oleh Presiden Palestina dan pemimpin Fatah Mahmoud Abbas – akan menerapkan rekomendasi panel tersebut.
Hamas, yang tetap mengendalikan Jalur Gaza yang diblokade oleh penjajah zionis Yahudi Israel secara de facto, belum secara resmi mengomentari rekomendasi tersebut.