WASHINGTON (Jurnalislam.com) – Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) pada hari Rabu (25/03/2015) mengumumkan bahwa Aliaskhab Kebekov (juga dikenal sebagai Ali Abu Muhammad al Dagestan) telah ditambahkan ke daftar teroris global pemerintah AS. Aliaskhab Kebekov mengambil alih jabatan pimpinan Islam Emirat Kaukasus (ICE) yang berafiliasi dengan Al-Qaeda pada awal 2014, setelah pendahulunya gugur, Doku Umarov.
Aliaskhab Kebekov adalah loyalis Al Qaeda. “Pada musim panas 2014,” AS mencatat dalam pengumumannya, “Kebekov mengeluarkan pernyataan video yang menyatakan bahwa Emirat Kaukasus adalah “subordinasi struktural” Al Qaeda dan menyatakan kesiapan jamaahnya untuk menjalankan perintah dan instruksi dari pemimpin Al Qaeda.”
Kesetiaan Aliaskhab Kebekov untuk Al Qaeda terbukti jelas setelah terjadi perselisihan antara Tandzim Jihad Syeikh Ayman al Zawahiri dan Islamic State yang diperintah oleh Abu Bakar al Baghdadi, terjadi sejak tahun lalu.
ICE memiliki hubungan yang mendalam dengan jihad di Suriah, terlihat dari bagaimana kelompok tersebut mengirimkan pemimpin dan pejuangnya ke beberapa organisasi. Ketika beberapa dari jihadis Kaukasus memegang posisi kunci di Islamic State, yang lain tetap setia kepada Al Qaeda. Misalnya, Jaish al-Muhajirin wal Ansar yang dipimpin orang Chechnya masih setia kepada Amir ICE dan Al Qaeda meskipun selalu ada upaya untuk tetap netral dalam perang antara Islamic State dan Faksi jihad lainnya.
Pada bulan Januari, pejabat syariah dari Al Qaeda di Semenanjung Arab (AQAP) dan Jabhah Nusrah, serta jihadis Al Qaeda lainnya, mengeluarkan pernyataan bersama yang mengecam orang-orang yang telah melanggar sumpah setia mereka terhadap Aliaskhab Kebekov. Para ideolog Al Qaeda berpendapat bahwa penyataan sepihak dari Islamic State mengenai “Khalifah” mereka sendiri itu tidak sah, karena tidak memiliki aturan syariat yang tepat.
Pernyataan tersebut juga mendukung Aliaskhab Kebekov sebagai Amir ICE, dan menyatakan bahwa pengangkatannya ke posisi itu adalah “berkah.”
Awal bulan ini, AQAP lagi-lagi membantu Aliaskhab Kebekov. Faksi Jihad ini merilis sebuah video menyerukan umat Islam untuk memberikan bantuan keuangan dan juga bantuan lainnya ke jihadis Kaukasus. Video ini menampilkan review sejarah jihad di Kaukasus, serta cuplikan pernyataan dari pemimpin Al Qaeda.
Salah satu pejabat AQAP yang ditampilkan dalam video adalah Syeikh Harits bin Ghazi al Nadhari, yang Syahid dalam serangan pesawat tak berawak AS pada akhir Januari. Syeikh Nadhari juga salah satu penandatangan pernyataan yang mengecam para pembelot ICE dan mensyahkan Aliaskhab Kebekov sebagai Amir Islam Emirat Kaukasus (ICE).
Setelah gugurnya Syeikh Nadhari diumumkan, baik Vilayat Dagestan dan Ansar al Din, yang merupakan koalisi yang dibentuk oleh Jaish al-Muhajirin wal Ansar dan kelompok-kelompok lain di Suriah, mengeluarkan pernyataan menghormatinya. Ini hanya salah satu indikasi bahwa faksi jihad itu tetap menjadi bagian dari Tandzim Al Qaeda.
Pada akhir Juni 2014, Aliaskhab Kebekov merilis sebuah video di mana ia membahas keuntungan penggunaan bom istisyhad dan perlunya menghindari korban sipil. Aliaskhab Kebekov menyebut Syeikh Ayman al Zawahiri sebagai “pemimpin kami” dalam video dan mencatat bahwa Syeikh Zawahiri “mendesak pejuang untuk menghindari tempat-tempat di mana warga sipil berkumpul”.
Besar kemungkinan bahwa Amir ICE itu mengacu kepada pedoman jihad yang dikeluarkan oleh Al-Qaeda di bawah arahan Syeikh Zawahiri. Al Qaeda berusaha untuk membatasi korban sipil di dunia mayoritas Muslim dan mencoba untuk membangun basis dukungan rakyat yang lebih luas.
Departemen Luar Negeri melaporkan bahwa, pada bulan Desember 2014, Aliaskhab Kebekov “memuji pembunuhan 14 aparat penegak hukum Chechnya oleh mujahidin yang mengaku setia kepadanya dan kepada Emirat Kaukasus, Operasi itu konsisten dengan pedoman Syeikh Zawahiri, yaitu jihad yang menargetkan aparat militer.”
Pada bulan September 2014, Aliaskhab Kebekov merilis video lain yang menyebut Syeikh Zawahiri dan ideolog jihad terkemuka lainnya sebagai “Ulama Umat” atau ulama bagi umat Muslim internasional. Seluruh ulama lain yang disebut oleh pimpinan ICE dalam video tersebut semuanya mendukung Al-Qaeda dalam perselisihannya dengan Islamic State. Para ulama tersebut termasuk: Syeikh Abu Muhammad al Maqdisi, Syeikh Hani al Sibai, Syeikh Tariq Abd al Halim, dan Syeikh Abu Qatada al Filistini. Semuanya mengkritik Al Baghdadi.
Aliaskhab Kebekov menyebut “seluruh ulama” tersebut sebagai “saudara kami yang kami hargai, orang yang kami cintai, dan menyenangkan mata kami.”
Sangat mungkin bahwa ia menyebut mereka dalam istilah-istilah yang bersinar sebagai pujian bagi mereka dan balasan untuk Islamic State dan para pendukungnya , yang telah menuduh dan memfitnah para ideolog jihad.
“Kami mengandalkan Anda dalam jihad kami dan mengikuti Anda sebagai teladan kami,” kata Aliaskhab Kebekov, menyebut para pemimpin jihad.
“Oleh karena itu, jangan lupakan kami dalam nasihat dan bimbingan, kapanpun Anda bisa dan mungkin.”
Pada akhir September dan awal Oktober tahun lalu, Aliaskhab Kebekov memainkan peran utama dalam mempromosikan inisiatif gencatan senjata jihad di Suriah. Dia bergabung dengan ideolog Al Qaeda lainnya dalam mengeluarkan “Sebuah Inisiatif dan Seruan untuk Gencatan Senjata Antara Faksi di Suriah”.