TEL AVIV (jurnalislam.com)— Ratusan akademisi dari berbagai universitas dan perguruan tinggi di Israel mengeluarkan seruan terbuka untuk menghentikan perang di Jalur Gaza. Dalam surat yang ditandatangani oleh 1.300 akademisi, mereka memperingatkan adanya “keruntuhan moral” yang melanda seluruh negeri akibat perang yang terus berlanjut.
Surat tersebut dikirimkan kepada para pemimpin lembaga pendidikan tinggi di Israel pada Selasa (27/5/2025) dan menyerukan agar dunia akademik memobilisasi seluruh kekuatannya untuk menghentikan agresi militer Israel terhadap Gaza.
“Ini adalah serangkaian kejahatan perang yang mengerikan, bahkan kejahatan terhadap kemanusiaan, dan semuanya adalah perbuatan kita sendiri,” tulis para akademisi dalam surat itu. Mereka tergabung dalam sebuah gerakan bernama Black Flag Action Group.
Nama “Black Flag” mengacu pada prinsip hukum di Israel, yang menyatakan bahwa perintah yang sangat tidak bermoral hingga melanggar hukum akan ditandai dengan “bendera hitam” — sebuah simbol penolakan terhadap perintah tersebut.
“Kami tidak bisa mengklaim bahwa kami tidak tahu. Kami telah berdiam diri terlalu lama,” lanjut surat tersebut.
“Sebagai akademisi, kami menyadari peran kami sendiri dalam kejahatan ini. Masyarakatlah, bukan hanya pemerintah, yang bertanggung jawab atas kejahatan terhadap kemanusiaan.”
Surat itu juga menyinggung tentang diamnya institusi pendidikan terhadap agresi militer yang sedang berlangsung.
“Beberapa melakukan kekerasan secara langsung. Yang lain menyetujui, membenarkan, atau memilih diam. Ikatan keheningan inilah yang memungkinkan kejahatan terus berlangsung tanpa pengakuan publik,” bunyi pernyataan mereka.
Gelombang kritik terhadap operasi militer Israel di Gaza juga datang dari kalangan politik. Mantan Perdana Menteri Israel, Ehud Olmert, pekan lalu mengecam tindakan pemerintah yang disebutnya telah membunuh warga Palestina yang tidak bersalah.
Dalam wawancaranya dengan BBC pada Selasa (27/5), Olmert menyebut bahwa apa yang dilakukan Israel di Gaza “sangat dekat dengan kejahatan perang”.
Seruan moral dari dunia akademik dan tokoh publik ini mencerminkan meningkatnya keresahan internal di Israel atas perang yang telah menewaskan ribuan warga sipil dan memperburuk krisis kemanusiaan di Jalur Gaza. (Bahry)
Sumber: MEE