WASHINGTON (Jurnalislam.com) – Amerika Serikat akan menyelidiki apakah Rusia telah melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB tentang hubungan militer dengan Teheran dalam penggunaan pangkalan udara Iran untuk melakukan serangan ke wilayah Suriah, kata Departemen Luar Negeri AS, lansir Al Arabiya News Channel Kamis (18/08/2016).
Juru bicara Departemen Luar Negeri Mark Toner mengatakan pada hari Rabu (17/08/2016) bahwa pengacara pemerintah AS belum memutuskan apakah mereka bermaksud penggunaan pangkalan udara Iran oleh Rusia merupakan pelanggaran Resolusi Dewan Keamanan PBB 2231, yang disahkan sebagai bagian dari kesepakatan nuklir Iran.
Resolusi tersebut mengatur beberapa interaksi militer antara Iran dan negara-negara lain, termasuk pasokan, penjualan atau transfer teknologi militer atau pemberian pelatihan atau bantuan keuangan yang berkaitan dengan akuisisi teknologi baru.
“Sejauh yang saya pahami, ketentuan itu tidak hanya memasok senjata tertentu atau persenjataan ofensif tertentu bagi Iran. Namun lebih kompleks dari itu,” kata Toner pada konferensi pers.
“Pengacara kami sedang memeriksanya. Kami belum membuat penilaian,” tambahnya.
Moskow pertama kali menggunakan Iran sebagai basis militer untuk memulai serangan udara di Suriah pada hari Selasa, memperdalam keterlibatannya dalam perang yang telah berlangsung lima tahun di Suriah dan membuat kemarahan Amerika Serikat. Para pejabat Rusia pada Rabu menolak kritik AS atas penggunaan basis militer tersebut.
Toner mengatakan bahwa di luar pertanyaan penggunaan pangkalan militer Iran oleh Rusia, serangan udara Rusia seringkali “tanpa pandang bulu” membombardir sasaran sipil (pemukiman dan rumah sakit) juga menyerang kelompok-kelompok oposisi Suriah moderat dukungan Barat (AS dan sekutunya).
“Serangan ini tidak membantu karena … terus mempersulit situasi yang sudah sangat berbahaya,” kata Toner.
“Keprihatinan kami tetap sangat jelas,” tambahnya. “Kami sedang berusaha untuk tetap fokus pada … mencoba untuk menghentikan perperangan di Suriah. Dan serangan Rusia ini tidak membantu.”
Toner mengatakan Amerika Serikat masih terbuka untuk berkoordinasi dengan Rusia dalam perang di Suriah, tapi “kami memiliki masalah tertentu yang ingin kita selesaikan” sebelum masuk ke dalam kesepakatan tersebut.
Deddy | Alarabiya | Jurnalislam