SEOL (Jurnalislam.com) – Korea Selatan dan Amerika Serikat pada hari Jumat mengumumkan bahwa mereka akan menggelar sistem pertahanan rudal kontroversial yang dikenal sebagai THAAD (Terminal High Altitude Area Defense) di tanah Korea Selatan “sesegera mungkin”, meskipun ada penentangan kuat dari China dan Rusia, World Bulletin melaporkan, jumat (08/07/2016).
Seoul dan Washington resmi memulai diskusi mengenai penggelaran itu setelah Korea Utara meluncurkan roket jarak jauh pada bulan Februari, namun rumor di media telah lama muncul.
Yoo Jeh-Seung, seorang pejabat senior dari Kementerian Pertahanan Korea Selatan, mengatakan kepada wartawan lokal bahwa keputusan itu adalah bagian dari upaya untuk menjamin keamanan Korea (Selatan) dan penduduk kami dari senjata nuklir, senjata pemusnah massal dan ancaman rudal balistik Korea Utara.
Kantor berita Yonhap mengutip wakil menteri atas kebijakan mereka yang bersikeras bahwa THAAD tidak akan ditujukan untuk negara-negara lain selain Korea Utara – meskipun Cina dan Rusia melihat sistem radar yang kuat tersebut sebagai ancaman.
Beberapa anggota parlemen oposisi Korea Selatan juga mempertanyakan efektivitas sistem tersebut mempertimbangkan kedekatan mereka dengan Korea Utara.
Mampu atau tidaknya THAAD mempertahankan Korea Selatan dari serangan di utara perbatasan antar-Korea, AS menyambut baik pengumuman tersebut sebagai sinyal kekuatan aliansi Seoul-Washington.
“Keputusan hari ini adalah salah satu keputusan penting … karena kami bekerja sama untuk mempertahankan pasukan militer dan orang-orang Korea Selatan aliansi kami dari meningkatnya ancaman rudal balistik Korea Utara,” Kepala Staf Korea Angkatan Amerika Serikat, Letnan Jenderal Thomas Vandal menambahkan dalam briefing Jumat.
Sekutu berharap untuk menyebarkan THAAD akhir tahun depan, mendukung kehadiran Amerika di Selatan yang sudah mencakup hampir 30.000 personil militer, dari warisan Perang Korea 1950-53.
Cina dengan cepat mengecam tindakan tersebut, dan mengeluarkan peringatan melalui pernyataan kementerian luar negeri mereka bahwa sistem THAAD tidak membantu mencapai denuklirisasi Semenanjung Korea dan juga menyakitkan perdamaian dan stabilitas di kawasan itu.
Korea Utara telah berulang kali mengancam akan menyerang tetangga selatan mereka dan AS, sambil secara teratur menguji rudal balistik dan mengaku telah menguji bom hidrogen awal tahun ini.
Baca juga: Korea Utara: Sanksi AS atas Kim Jong-un adalah Deklarasi Perang
Deddy | World Bulletin | Jurnalislam