BANYUWANGI – Baru-baru ini tersebar di media sosial seorang pemilik akun Facebook, Bagus Panji menghina Nabi Muhammad SAW dalam statusnya. Hal tersebut membuat Tokoh Muda Nahdlatul Ulama (NU) Banyuwangi berang.
Mereka menanggapi serius soal penghinaan tersebut dan akan melaporkan ke polisi jika pemilik akun facebook Bagus Panji tidak mengklarifikasi pernyataannya itu.
“Kalau memang pemilik akun Facebook, Bagus Panji tidak meminta maaf. Kami siap teruskan permasalahan ini ke ranah hukum,” tegas Muhammad As’adi, ketua GP Ansor Kecamatan Sempu, Ahad (12/6/2016).
Bagus Panji yang diduga Berasal dari Kabupaten Banyuwangi juga dinilai As’adi bisa membuat nama Banyuwangi tercoreng. Sementara itu, kehebohan akibat postingan Bagus Panji terus berlanjut di facebook. Di grup facebook Banyuwangi Bersatu misalnya yang terus ramai mengomentari permasalahan ini.
Akhirnya meminta maaf
Pemilik akun Facebook Bagus Panji, yang sebelumnya mencaci maki nabi Mumammad SAW, akhirnya meminta maaf. Ungkapan penyesalan melalui video yang diunggah melalui media sosial tersebut langsung menjadi viral.
“Saya Bagus Panji dengan ini menyatakan diri untuk mohon maaf dengan sebesar-besarnya atas kekelirun saya, atas kekhilafan saya, atas kesalahan saya dalam berkomentar atas postingan semalam,” ucap Bagus Panji dalam video dengan terbata-bata, Ahad (12/6/2016) malam.
Meski telah meminta maaf, para netizen sepertinya masih tidak terima dengan perbuatan pemuda asal Desa Benelan Lor, Kecamatan Kabat, Banyuwangi ini. Peselancar dunia maya terus melempar komentar hujatan. Kebanyakan dari mereka mendesak Bagus panji bisa diproses secara hukum, karena perbuatannya telah melecehkan agama Islam.
“Harus diproses hukum, biar tak ada lagi yang mengulangi perbuatan yang sama,” ucap pemilik FB Rizki Yuslin dalam bahasa Jawa mengomentari postingan video permintaan maaf Bagus Panji yang di share oleh pengguna Facebook Firman Putra Barzhet.
Emosi para netizen ini sepertinya memang cukup beralasan. Dalam postingan sebelumnya, Bagus Panji memang telah mencaci maki nabi Muhammad SAW dan bulan suci Ramadhan.
“Ramadan asu ajarane nabi Muhammad, iki ayo dituntut nabi Muhammad, ajarane malah nyusahne wong kate golek rejki ae, nabi Muhammad asu,” begitu tulis Bagus Panji dalam postingannya.
Reporter: Budi | Editor: Ally Muhammad Abduh