GAZA (jurnalislam.com)โ Kantor Media Pemerintah Gaza melaporkan bahwa setidaknya 18.885 anak-anak termasuk di antara lebih dari 62.000 warga Palestina yang tewas akibat serangan Israel sejak dimulainya perang hampir dua tahun lalu.
Data memilukan ini dirilis bersamaan dengan peringatan badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) pada Selasa (19/8) bahwa tidak ada tempat aman bagi anak-anak di Jalur Gaza. UNRWA menegaskan kelaparan yang meluas di wilayah tersebut merupakan dampak langsung blokade Israel terhadap bantuan pangan dan pasokan medis.
โRatusan ribu orang berlindung di sekolah-sekolah PBB, namun tempat itu justru berubah menjadi lokasi kematian, termasuk bagi anak-anak. Tidak ada tempat aman bagi anak-anak di Gaza. Gencatan senjata sekarang juga,โ demikian pernyataan UNRWA.
UNRWA, mengutip data Dana Anak-Anak PBB (UNICEF), menyebutkan bahwa sejak Israel membatalkan gencatan senjata pada Maret lalu dan kembali melanjutkan serangan, rata-rata lebih dari 540 anak terbunuh setiap bulan.
๐ฆ๐ฒ๐ฟ๐ฎ๐ป๐ด๐ฎ๐ป ๐ง๐ฒ๐ฟ๐ฏ๐ฎ๐ฟ๐ ๐๐๐ฟ๐ฎ๐ฒ๐น
Peringatan PBB tersebut muncul di tengah eskalasi serangan Israel yang menewaskan sedikitnya 51 warga Palestina sejak Selasa dini hari. Di antara korban terdapat delapan pencari bantuan yang tewas saat pasukan Israel melepaskan tembakan di dekat lokasi distribusi bantuan yang didukung Amerika Serikat dan GHF.
Rumah sakit di Gaza melaporkan delapan korban jiwa akibat serangan terhadap tenda pengungsi di Khan Younis, serta empat korban lainnya dalam serangan di tenda pengungsi Deir el-Balah, Gaza tengah.
Serangan udara juga menghantam lingkungan Zeitoun, Kota Gaza, menewaskan sedikitnya empat orang dan melukai lainnya. Di wilayah Tuffah, timur Kota Gaza, kebakaran besar dilaporkan terjadi setelah pasukan Israel meledakkan sejumlah rumah.
Koresponden Al Jazeera, Tareq Abu Azzoum, melaporkan bahwa serangan Israel kini meluas ke daerah padat penduduk di Sabra, dekat Zeitoun. โLebih dari 450 blok permukiman telah hancur di Zeitoun, dan operasi Israel terus bergerak ke arah jantung Kota Gaza,โ ujarnya.
Di sisi lain, mediator utama Qatar mengonfirmasi bahwa Hamas telah merespons secara positif proposal gencatan senjata baru yang mencakup penghentian pertempuran selama 60 hari serta pertukaran sebagian tawanan Israel dengan tahanan Palestina.
Dua pejabat Israel pada Selasa menyatakan bahwa pemerintah masih mempelajari respons Hamas, tanpa memberikan rincian lebih lanjut. Namun, media Israel melaporkan bahwa kabinet sayap kanan menuntut semua tawanan di Gaza baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal dipulangkan sekaligus. (Bahry)
Sumber: Al Jazeera