SOLO (jurnalislam.com)- Gelombang protes pembakaran Al Quran yang dilakukan Salwan Momika terus terjadi di Indonesia, seperti yang dilakukan umat Islam Soloraya di Bundaran Gladag, Solo, pada Jum’at, (14/7/2023).
Ratusan massa yang tergabung dalam Aliansi Soloraya (Ansor) membentangkan spanduk berisi kecaman terhadap tindakan islamphobia yang dilakukan Salwan Momika.
Humas Ansor, Endro Sudarsono mendesak pemerintah Indonesia untuk mengusir duta besar Swedia sebagai bentuk ketegasan dalam memerangi Islamphobia.
“Mendesak Pemerintah Indonesia serius untuk memanggil Duta Besar Swedia dan menyampaikan kecaman atas terjadinya pembakaran Al Qur’an. Bila perlu memulangkan Duta Besar Swedia untuk Indonesia ke negara asalnya serta meminta kepada Presiden Joko Widodo untuk memutus hubungan diplomatik dengan negara Swedia,” katanya.
Endro juga mendesak pemerintahan Swedia untuk bertindak tegas terhadap Salwan Momika, menurutnya, tindakan pelecehan terhadap Al Quran bukan pertama kali terjadi di Swedia.
“Mendesak Pemerintah Swedia meminta maaf kepada umat Islam serta segera mengambil langkah tegas dan tuntas atas perbuatan warganya yang dinilai telah melakukan penodaan terhadap agama Islam dan melanggar HAM tentang kebebasan beragama,” tegasnya.
Sebelumnya aksi pembakaran Al Quran yang dilakukan oleh Salwan Momika di luar masjid pusat kota, selama perayaan Idul Adha, Rabu (28 6/2023) memuai kecaman dari berbagai negara termasuk Indonesia.