JAKARTA(Jurnalislam.com) — Kementerian Agama siap melakukan sinergi dengan Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) dalam berbagai program terkait pengembangan ekonomi dan keuangan syariah.
“Kami sangat terbuka untuk melakukan sinergi dengan KNEKS, mulai dari jaminan produk halal (JPH), pengembangan program studi syariah di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI), pengembangan zakat, hingga wakaf,” ujar Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas saat menerima Manajemen Eksekutif KNEKS, di Kantor Kementerian Agama, Jakarta, Senin (16/02).
Gus Menteri, begitu ia akrab disapa, menambahkan, pihaknya kini juga terus berbenah untuk meningkatkan layanan di Kemenag, salah satunya layanan jaminan produk halal. “Kami sekarang sedang menyiapkan aplikasi ‘SuperApp’. Melalui aplikasi ini, berbagai layanan di Kemenag akan didigitalisasi, termasuk layanan jaminan produk halal,” ungkap Gus Menteri.
Dalam kesempatan tersebut, hadir mendampingi Menag, Sekretaris Ditjen Bimas Islam Fuad Nasar, Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Tarmizi Tohor, Direktur Pendidikan Tinggi Islam Suyitno, dan Staf Khusus Menag Abdul Rohman.
Sementara, pihak Manajemen Eksekutif KNEKS yang dipimpin Direktur Eksekutif Ventje Rahardjo mengapresiasi kesediaan Kemenag. Ia mengungkapkan, bahwa saat ini ada empat fokus utama KNEKS, yaitu pengembangan industri halal, industri keuangan syariah, dana sosial syariah, dan perluasan kegiatan usaha syariah.
Ia berharap pertemuan yang dilakukan ini menjadi langkah awal bagi sinergi dua lembaga ini. “Semoga kita bisa terus bersinergi. Ini juga sesuai dengan amanah Presiden Jokowi, agar Indonesia bisa menjadi pusat ekonomi dan keuangan syariah dunia,” tutur Ventje.
Di akhir pertemuan, Ventje memberikan buku Rencana Implementasi Pengembangan Ekonomi Syariah Indonesia 2020-2024 kepada Menag Yaqut.