PANTAI GADING (Jurnalislam.com) – Tiga mujahidin Al Qaeda di Maghreb Islam (AQIM) menargetkan resor pantai populer di selatan Pantai Gading hari Ahad (1303/2016), L'Etoile du Sud dan dua hotel lain di dekatnya. Media setempat melaporkan bahwa tiga hotel tersebut populer di kalangan Barat dan ekspatriat lainnya, dan kemungkinan menjadi alasan mengapa hotel-hotel tersebut diserang, menewaskan sedikitnya 14 orang dan dua tentara menurut media lokal. Resor pantai, di kota Grand Bassam, terletak hanya 25 mil sebelah timur kota terbesar di Pantai Gading, Abidjan.
Seperti yang dilansir oleh The Log War Journal, Ahad (13/03/2016), AQIM secara online bertanggung jawab atas serangan tersebut, faksi jihad tersebut menyatakan hanya tiga pejuangnya yang terlibat dalam serangan itu. "Tiga pahlawan ksatria al Qaeda di Maghreb Islam mampu masuk ke kota wisata resor Grand Bassam," mujahidin mengatakan bahwa sebuah pernyataan yang lebih besar akan segera dirilis. Situs berita Mauritania Al Akhbar melaporkan bahwa sumber AQIM mengatakan kepada mereka bahwa Sahara Emirate dan Katibat al Murabitoon, yang dipimpin oleh Mokhtar Belmokhtar, berada di balik serangan. Al Qaeda belum merilis pernyataan untuk mengkonfirmasi pernyataan ini.
Dua kelompok al Qaeda tersebut telah bertanggung jawab atas serangan-serangan terhadap hotel serupa lainnya di wilayah tersebut. Pada bulan Januari, Katibat al Murabitoon menyerang Splendid Hotel di ibukota Burkina Faso, Ouagadougou, dengan dua bom mobil sebelum mendobrak perimeter dan memasuki hotel menewaskan belasan target. Selain menghantam hotel, restoran terdekat juga ditargetkan. Lebih dari 30 sandera dibebaskan.
Sebelum itu, Sahara Emirate dan Al Murabitoon menyerang ibukota Bamako di Mali pada bulan November. Dalam serangan itu, para jihadis menyerbu Radisson Blue di Bamako.
Al Murabitoon mengatakan mereka bertanggung jawab dalam hubungannya dengan "Sahara Emirat" AQIM, menurut sebuah pernyataan yang dikirim ke Al Jazeera. Pada bulan Agustus, Al Murabitoon menyerang sebuah hotel di kota Mali tengah Sevare.
Serangan Bamako menandakan bergabungnya Al Murabitoon dengan AQIM. Pada tanggal 4 Desember, Al Andalus Media AQIM merilis pernyataan audio Abdelmalek Droukdel, amir AQIM, mengumumkan penggabungan Al Murabitoon ke jajarannya.
Pernyataan yang sama juga mengatakan bahwa serangan Bamako adalah serangan bersama pertama yang dilakukan oleh keduanya.
Al Murabitoon dipimpin oleh Mokhtar Belmokhtar, seorang veteran jihadis Afrika yang secara terbuka berbai’at kepada Syeikh Ayman al Zawahiri dan mengecam kelompok Islamic State.
Belmokhtar dan pengikutnya berada di balik beberapa serangan spektakuler di Afrika Barat selama beberapa tahun terakhir, termasuk serangan syahid Januari 2013 di fasilitas gas In Amenas di tenggara Aljazair, dan serangan syahid Mei 2013 di Niger yang menargetkan barak militer dan ranjau uranium.
Sahara Emirate of AQIM dipimpin oleh Yahya Abu Hammam, yang terdaftar oleh AS sebagai musuh Barat khusus yang memainkan "peran kunci dalam kegiatan perlawanan yang sedang berlangsung di Afrika Utara dan Mali." Sahara Emirate of AQIM bermarkas di Mali utara, tetapi mampu menyerang hingga jauh mencapai Sahel.
Bergabungnya Al Murabitoon semakin memperkuat kemampuan al Qaeda di kawasan itu.
Deddy | TLWJ | Jurnalislam