Jund al Aqsa Bergabung dengan Jabhah Nusrah

SURIAH (Jurnalislam.com) – Lusinan mujahidin yang merupakan tokoh senior di Jund al Aqsa, telah bergabung dengan Jabhah Nusrah. Mujahidin Jund al Aqsa menjelaskan keputusan mereka untuk bergabung dengan cabang resmi al Qaeda di Suriah dalam sebuah pernyataan yang dirilis di media sosial sebelumnya hari ini. Deklarasi mereka telah diterjemahkan oleh SITE Intelijen, lansir The Long War Journal Rabu (17/02/2016).

"Kami dari faksi Jund Al Aqsa dan bergabung ke Jabhah Nusrah adalah respon terhadap perintah Allah Swt untuk bersikap tegas dan menyatukan barisan, dan dalam ketaatan kepada para ulama umat dan para ulama jihad, serta untuk memperkuat jajaran mujahidin," para jihadis tersebut menjelaskan.

Seperti banyak faksi jihad lainnya, Jund al Aqsa menawarkan sedikit transparansi sehubungan dengan hirarki kepemimpinan mereka. Dilihat dari reaksi jihadis di media sosial, tampak bahwa para mujahidin Jund al Aqsa  adalah tokoh senior.

Para mujahidin dari semua faksi dan kelompok untuk mengutamakan persatuan karena musuh mereka yang sebenarnya adalah Syiah, Salibis, Zionis dan Ateis.

Saat The Long War Journal pertama kali melaporkan, Jund al Aqsa telah menjadi sayap militer al Qaeda, yaitu saat pemimpin senior yang setia kepada Syeikh Ayman al Zawahiri bertugas di jajarannya.

Salah satunya adalah Adel Radi Saker al Wahabi al Harbi, seorang Saudi yang kemungkinan anggota elit al Qaeda, Khorasan Group. Sebelum pindah dari Iran ke Suriah, Harbi menjabat sebagai wakil Muhsin al Fadhli, yang merencanakan "operasi eksternal" (serangan terhadap Barat) atas nama Grup Khorasan. Sebagai wakil Fadhli, Harbi membantu mengelola jaringan al Qaeda di Iran. Setelah ia syahid pada bulan April 2015, Harbi diidentifikasi secara publik sebagai komandan militer Jund al Aqsa di Suriah.

Pada bulan Mei, mujahidin  al Qaeda berpengalaman yang lain, Said Arif, syahid saat memimpin pasukan Jund al Aqsa. Gugurnya Arif dilaporkan oleh beberapa jihadis di media sosial. Dia diduga terbunuh dalam serangan udara yang dilakukan oleh koalisi pimpinan AS.

Jund al Aqsa didirikan oleh Syeikh Abdul Aziz al Qatar, yang dilaporkan berjuang untuk al Qaeda di Afghanistan dan diyakini dekat dengan Syeikh Usamah bin Laden dan Syeikh Ayman al Zawahiri. Jasad Syeikh Qatar ditemukan di Suriah pada akhir 2014, beberapa bulan setelah ia menghilang secara misterius.

Pada 23 Oktober, 2015, Jund al Aqsa mengumumkan berpisah dari koalisi Jaysh al Fateh di Suriah. Langkah ini sebagai langkah strategis untuk operasi militer kedepan.

Jund al Aqsa memainkan peran penting dalam beberapa pertempuran kunci Jaysh al Fateh di laut Suriah pada tahun 2015. Selama pertempuran untuk kota Idlib, misalnya, pembom syahid menyerang pos-pos pemeriksaan yang dijaga oleh rezim Nushairiyah Assad sejak awal, sehingga membuka jalan bagi para mujahidin  lainnya untuk menyerang dari dalam. Idlib jatuh ke tangan Jaysh al Fateh hanya dalam beberapa hari.

Deddy | TLWJ | Jurnalislam

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses