BAMAKO (Jurnalislam.com) – Serangan hari Jumat pagi (20/11/2015) dimulai ketika mujahidin Al Murabitoon faksi jihad al Qaeda yang beroperasi di Afrika Barat, mengendarai kendaraan dengan pelat diplomatik, menembus perimeter keamanan Radisson Blu dan kemudian melepaskan tembakan sepanjang jalan menuju hotel.
Setelah masuk, pejuang bersenjata tersebut memeriksa di sekeliling hotel "lantai demi lantai, kamar demi kamar" menurut Reuters, Jumat.
Para pejuang terdengar berteriak "Allahu Akbar" (Allah Maha Besar) dengan bahasa Arab sambil bergegas keluar hotel.
Jihadis dikatakan mengambil 170 sandera, termasuk sejumlah warga Amerika, Perancis, Cina, dan India. Diperkirakan 80 sandera dibebaskan setelah mereka benar-benar mampu membaca ayat-ayat Al-Quran.
Taktik memisahkan kaum Muslim dari sandera lainnya adalah salah satu yang sering digunakan oleh al-Qaeda untuk menghindari membunuh kaum Muslim.
Pasukan khusus Mali serta dan AS mengklaim telah menyerang hotel untuk membebaskan para sandera. Enam orang Amerika dikatakan telah dibebaskan oleh Pasukan Khusus AS.
Al Murabitoon dipimpin oleh Mokhtar Belmokhtar, seorang veteran jihad Afrika yang secara terbuka menyatakan setia kepada Ayman al Zawahiri, Amir Al Qaeda Global dan mengecam klaim sepihak Khilafah versi Islamic State (IS).
Belmokhtar bersama mujahidinnya pernah melakukan serangan spektakuler di Afrika Barat selama beberapa tahun terakhir, termasuk serangan istisyhad Januari 2013 di fasilitas gas In Amenas di tenggara Aljazair, dan serangan istisyhad Mei 2013 di Niger yang menargetkan barak militer dan tambang uranium. Puluhan tentara tewas dalam serangan ini.
AQIM Imarah Sahara yang dipimpin oleh Yahya Abu Hammam, diklaim oleh AS sebagai teroris global yang ditunjuk khusus memainkan "peran kunci dalam perlawanan di Afrika Utara dan Mali".
Deddy | TLWJ | Jurnalislam