Disebut Sebagai Penjahat Perang, Akhirnya Obama Minta Maaf atas Serangan RS di Kunduz

AFGHANISTAN (Jurnalislam.com) – Presiden AS Barack Obama menghubungi kepala Dokter amal lintas batas Doctors without Borders (MSF) dan presiden Afghanistan untuk meminta maaf atas serangan udara AS yang menghantam sebuah rumah sakit di ibukota provinsi Kunduz.

Obama menghubungi Presiden Ashraf Ghani dan Presiden MSF Joanne Liu pada hari Rabu (07/10/2015) untuk mengungkapkan penyesalan atas hilangnya nyawa dalam serangan yang menewaskan 22 orang dan melukai 37 lainnya, lansir Al jazeera.

Juru bicara Gedung Putih Josh Earnest mengatakan Obama belasungkawa kepada staf kelompok bantuan dan yakin bahwa akan ada perhitungan menyeluruh dan obyektif dari fakta-fakta.

Menurut Earnest, Obama mengatakan kepada kelompok tersebut bahwa AS, jika perlu, akan membuat perubahan sehingga insiden seperti itu tidak akan terjadi lagi.

Gedung Putih mengatakan Obama juga berjanji untuk terus bekerja sama dengan pemerintah Ghani.

Sebelumnya pada hari Rabu, MSF menyerukan sebuah komisi independen internasional untuk menyelidiki serangan yang dianggap kejahatan perang .

Badan amal medis tersebut mengatakan bahwa penyelidikan akan mengumpulkan fakta dan bukti dari AS, NATO dan Afghanistan, serta kesaksian dari staf MSF dan pasien yang selamat dari serangan hari Sabtu.

Kemudian MSF akan mempertimbangkan apakah akan mengajukan tuntutan pidana untuk hilangnya nyawa dan kerusakan parsial rumah sakit, yang telah menyebabkan puluhan ribu warga Afghanistan tanpa akses ke pelayanan kesehatan, katanya.

"Jika kita membiarkan hal ini begitu saja, seolah-olah [ini] bukan peristiwa penting, kita pada dasarnya memberikan cek kosong kepada setiap negara yang berperang," kata Liu dalam sebuah jumpa pers.

Deddy | Aljazeera | Jurniscom

 

 

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses