300 Aktivis Eropa Gelar Aksi Long March dari Berlin Menuju Aleppo

300 Aktivis Eropa Gelar Aksi Long March dari Berlin Menuju Aleppo

BERLIN (Jurnalislam.com) – Lebih dari 300 aktivis pada hari Senin telah mulai melakukan long march dari Berlin ke kota Aleppo Suriah yang hancur lebur akibat perang, untuk menarik dukungan internasional bagi warga sipil yang terperangkap di daerah terkepung di Suriah, Anadolu Agency melaporkan, Senin (26/12/2016).

Aktivis dari berbagai negara Eropa berkumpul di dekat bekas Bandara Tempelhof, Berlin, sebelum mulai berjalan hampir 3.500 kilometer, berharapan memaksa politisi untuk mengambil tindakan.

“Terima kasih sudah datang, saya tidak percaya bahwa ide yang saya lontarkan tiga minggu lalu terjadi,” blogger dan wartawan Polandia Anna Alboth, yang memulai ide berkata kepada peserta.

“Saya tidak naif untuk percaya bahwa saya dapat menghentikan perang, tapi saya pikir kami harus melakukan segalanya untuk mengubah sesuatu,” katanya.

Kampanye yang baru saja diluncurkan oleh Alboth dan teman-temannya di Facebook ini secara esmi dinamakan the Civil March for Aleppo (Pawai Sipil untuk Aleppo), dan telah menarik perhatian besar dengan lebih dari 15 ribu pengguna mengekspresikan dukungan mereka untuk inisiatif ini.

Alboth mengatakan, mereka mewakili warga Eropa biasa yang tersentuh oleh tragedi kemanusiaan di Suriah, dan menginginkan politisi mereka mengambil tindakan mengupayakan akses kemanusiaan langsung dan tanpa hambatan di Suriah.

Rute para aktivis akan membawa mereka melalui Republik Ceko, Austria, Slovenia, Kroasia, Serbia, Macedonia, Yunani, dan akhirnya Turki, kemudian ke Aleppo.

Alboth meminta semua warga negara di negara-negara untuk terlibat dalam tindakan ini dan bergabung dengan pawai.

“Kami menyambut semua orang untuk datang pada hari-hari berikutnya, bahkan untuk dua jam terakhir, di mana pun kita berada. Dalam website, kami akan memperbarui peta di mana persisnya kami berada, dan apa yang akan terjadi pada hari-hari berikutnya,” katanya.

Alboth mengatakan mereka terbuka untuk partisipasi semua individu dari organisasi politik atau partai yang berbeda, tapi mereka hanya akan membawa bendera putih selama pawai.

Joanna, peserta muda yang berasal dari Polandia, mengatakan kepada koresponden Anadolu Agency bahwa mereka bertekad untuk melakukan sesuatu untuk warga sipil di Suriah.

“Saya sedikit merasa bahwa ini adalah tugas saya, karena saya merasa bahwa apa yang terjadi di Suriah tidak rasional. Kita perlu melakukan sesuatu. Aku harus pergi dan saya harus menunjukkan bahwa kita masih manusia, kita memiliki perasaan,” dia berkata.

David, seorang peserta dari Jerman, mengatakan inisiatif ini telah menyatukan orang dari negara-negara Eropa yang berbeda untuk salah satu masalah kemanusiaan.

“Saya pikir itu sangat penting, terutama hari ini ketika kita memiliki banyak kecenderungan populistic, di seluruh dunia, terutama di Eropa,” katanya.

Bagikan