91 Warga Palestina Tewas dalam Operasi Brutal Israel di Tepi Barat, Termasuk Anak-Anak dan Perempuan

91 Warga Palestina Tewas dalam Operasi Brutal Israel di Tepi Barat, Termasuk Anak-Anak dan Perempuan

RAMALLAH (jurnalislam.com)– Pasukan militer Israel dilaporkan telah membunuh sedikitnya 91 warga Palestina dalam serangkaian operasi militer brutal di kamp-kamp pengungsi Tepi Barat yang diduduki dalam 120 hari terakhir. Hal itu diungkapkan organisasi hak asasi manusia Al-Haq yang berbasis di Ramallah, sebagaimana dilansir Al Jazeera pada Jumat (23/5/2025).

Menurut laporan tersebut, operasi militer Israel dilakukan secara besar-besaran di sejumlah wilayah utara Tepi Barat, termasuk Jenin, Tulkarem, Tubas, dan Nablus. Serangan melibatkan penembak jitu, serangan udara dari drone dan helikopter Apache, serta kendaraan militer berat seperti buldoser lapis baja D9 dan D10, tank, dan kendaraan pengangkut personel lapis baja Eitan.

Al-Haq mencatat, antara 21 Januari hingga 16 Mei 2025, tentara Israel mengepung kamp-kamp pengungsi di wilayah tersebut. Sebanyak 91 warga Palestina dilaporkan gugur, termasuk 13 anak-anak dan 3 perempuan. Selain itu, infrastruktur dan rumah warga mengalami kerusakan parah.

Kamp pengungsi Jenin menjadi sasaran paling parah. Di kota ini saja, 40 warga Palestina tewas, termasuk 7 anak-anak dan 1 perempuan. Sedikitnya 430 bangunan hancur akibat agresi militer Israel.

Akibat kekerasan tersebut, sekitar 16.600 warga Palestina di Jenin terpaksa mengungsi dari rumah mereka. Banyak dari mereka kehilangan tempat tinggal karena rumah dan infrastruktur kamp hancur lebur oleh serangan militer Israel.

Kekejaman ini menunjukkan bahwa kekerasan Israel terhadap warga Palestina tidak hanya terpusat di Jalur Gaza, melainkan juga terjadi secara masif dan sistematis di Tepi Barat yang secara geografis terpisah dari Gaza.

Meski publik internasional sering kali hanya mencermati tragedi kemanusiaan di Gaza, laporan ini menegaskan bahwa seluruh wilayah Palestina kini berada dalam ancaman serius dari kekerasan militer Israel yang terus berlanjut. (Bahry)

Sumber: Al Jazeera

Bagikan