Serangan Udara Rezim dan Rusia Tetap Targetkan Rumah Sakit dan Pasar, Puluhan Tewas

Serangan Udara Rezim dan Rusia Tetap Targetkan Rumah Sakit dan Pasar, Puluhan Tewas

In this image made from video and posted online from Validated UGC, a Civil Defense worker carries a child after airstrikes hit Aleppo, Syria, Thursday, April 28, 2016. A Syrian monitoring group and a first-responders team say new airstrikes on the rebel-held part of the contested city of Aleppo have killed over a dozen people and brought down at least one residential building. The new violence on Thursday brings the death toll in the past 24-hours in the deeply divided city to at least 61 killed. (Validated UGC via AP video)

SURIAH (Jurnalislam.com) – Sedikitnya 90 orang tewas dalam serangan udara malam Sabtu oleh rezim Syiah Suriah dan pasukan Rusia di Suriah, menurut monitor dan aktivis oposisi, lansir Aljazeera Sabtu (13/08/2016).

Kebanyakan orang tewas di seluruh provinsi Aleppo, di mana lebih dari 300.000 warga sipil tinggal di wilayah yang dikuasai pejuang Suriah.

Serangan udara menghantam satu-satunya rumah sakit untuk wanita dan anak-anak di kota Kafr Hamra, menewaskan dua staf, termasuk perawat, sementara 10 orang diselamatkan dari puing-puing, kata Pertahanan Sipil Suriah (the Syrian Civil Defence).

Serangan udara juga menghantam sebuah pasar di kota terdekat Urem al-Kubra, menewaskan sedikitnya enam orang, menurut Observatorium Suriah yang berbasis di Inggris untuk Hak Asasi Manusia (the Syrian Observatory for Human Rights-SOHR).

Urem al-Kubra terletak di jalan yang menghubungkan Aleppo ke provinsi utara Idlib yang dikuasai mujahidin Suriah, yang juga mengalami pemboman intens.

“Ini adalah salah satu korban tewas tertinggi yang telah kita lihat dalam beberapa hari terakhir,” kata reporter Al Jazeera Reza Sayah, melaporkan dari Gaziantep di sisi Turki perbatasan Suriah-Turki.

Militer Rusia mengumumkan penghentian serangan udara tiga jam per hari di Aleppo untuk memungkinkan konvoi kemanusiaan masuk pada hari Kamis, namun serangan rezim dan Rusia tetap berlangsung, PBB mengatakan bahwa tiga jam per hari tidak cukup untuk membantu warga sipil yang terperangkap. (baca juga: Rusia Tetap Gempur Aleppo Walaupun Sebelumnya Umumkan Jeda)

“Statistik suram terlihat, dan PBB serta masyarakat internasional kembali menuntut jeda dalam pertempuran untuk menyalurkan beberapa bantuan kepada orang-orang yang sangat membutuhkan,” kata wartawan kami.

“Statistik ini, meningkatnya korban tewas, merupakan indikasi bahwa rezim dan Rusia tidak mendengar seruan ini.”

 

Deddy | Aljazeera | Jurnalislam

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses