SURIAH (Jurnalislam.com) – Saat lembaga bantuan bersiap memberikan makanan untuk Madaya, di pinggiran Damaskus, dan dua kota lain yang terkepung di provinsi Idlib, sekitar 400.000 orang lagi hidup di bawah pengepungan rezim Assad di 15 daerah di seluruh Suriah, menurut PBB, Aljazeera melaporkan Ahad (10/01/2016).
Laporan meluasnya malnutrisi (kegagalan gizi) telah muncul, beberapa laporan menunjukkan bahwa warga Madaya beralih makan rumput dan serangga untuk bertahan hidup.
Kesepakatan yang diperoleh pada Sabtu (09/01/2016) memungkinkan pengiriman makanan untuk Madaya, yang saat ini dikelilingi oleh pasukan rezim Syiah Bashar al-Assad, dan desa-desa Foua dan Kefraya di Idlib, yang keduanya dikelilingi oleh milisi Syiah Hizbullah.
Karena pengepungan yang diberlakukan oleh rezim Syiah Nushairiyah dan milisi Syiah Hizbullah Lebanon, diperkirakan 42.000 orang di Madaya memiliki sedikit atau tidak memiliki akses untuk memperoleh makanan, mengakibatkan kematian sedikitnya 23 orang tewas karena kelaparan baru baru ini, menurut badan amal Doctors Without Borders (MSF).
Di Kefraya dan Foua, sekitar 12.500 orang terputus dari akses pasokan bantuan Jabhah Nusrah termasuk bantuan dari faksi faksi jihad lainnya.
Pada tanggal 26 Desember, pasukan rezim Suriah menyiapkan pos blockade dan menutup jalan menuju Moadamiyah, sebuah kota yang dikuasai pejuang di pinggiran Damaskus, menuntut agar para pejuang Suriah anti Assad meletakkan senjata mereka dan menyerah.
The Moadamiyah Media Office, yang dijalankan oleh aktivis pro pejuang Suriah anti Assad, memperkirakan bahwa 45.000 warga sipil telah terjebak di daerah itu selama lebih dari dua minggu.
Deddy | Aljazeera | Jurnalislam