Masjid-masjid di AS Dirusak, Setelah 27 Gubernur Serukan Tolak Pengungsi Suriah

AMERIKA SERIKAT (Jurnalislam.com) – Beberapa masjid telah dirusak dan sejumlah kejahatan kebencian yang menargetkan kaum Muslim terjadi setelah puluhan gubernur Amerika Serikat mengumumkan mereka tidak akan menerima pengungsi Suriah di negara-negara bagian mereka, Aljazeera melporkan, Selasa (17/11/2015).

Dewan Hubungan Islam Amerika (The Council on American Islamic Relations/CAIR), sebuah organisasi hak-hak sipil, mengatakan pada hari Senin (16/11/2015) bahwa mereka telah mendokumentasikan insiden vandalisme, ancaman dan kebencian baru-baru ini di Massachusetts, Florida, Texas, Kentucky, Virginia, Nebraska, Tennessee, Ohio dan New York, di antara negara-negara lain.

Gelombang insiden diikuti deklarasi oleh setidaknya 27 gubernur negara bagian – 26 dari Partai Republik sayap kanan dan satu dari Demokrat – mengatakan mereka akan memblokir pengungsi Suriah, mengutip serangan mematikan Jumat lalu di Paris.

Dalam sebuah insiden, pejabat di Pusat Islam di Omaha, Nebraska, mengatakan bahwa gambar Menara Eiffel dicat dengan cat semprot di dinding Masjid setempat pada hari Senin, kata CAIR.

Di Pflugerville, Texas, jamaah yang tiba di masjid lokal pada Senin pagi menemukan kotoran dioleskan pada pintu dan robekan Quran di ambang pintu.

The Islamic Centre of St Petersburg, Florida, menerima pesan suara yang mengancam hanya beberapa jam setelah berita tentang serangan Paris menyebar.

Penelepon mengatakan bahwa mereka mempersiapkan milisi yang akan datang ke Islamic Society of Pinellas County dan akan mengebom Anda serta menembak siapa pun yang ada di sana di kepalanya.

Menurut CAIR, masjid Florida lain, dalam lokasi yang belum dipublikasikan, juga menerima ancaman serupa. Seorang penelepon bersumpah untuk mengebom masjid dan menembak orang-orang.

Di Portland, Oregon, pengunjuk rasa berkumpul di luar masjid lokal dan mengejek jamaah saat mereka tiba untuk sholat. Mereka menyebut anggota masyarakat Muslim tersebut sebagai pengecut lokal dan mengatakan kepada mereka untuk pergi ke neraka.

Pada hari Selasa, supir Uber di Charlotte, North Carolina, mengatakan ia dipukul dan diancam akan dibunuh oleh seorang penumpang yang mengira dia sebagai Muslim, menurut media lokal.

Dan keluarga Muslim di Orlando, Florida, mengatakan rumah keluarga mereka ditembak oleh penyerang tak dikenal, Senin. Berbicara kepada media lokal, keluarga Elmasri dan tetangga mereka mengatakan mereka menjadi sasaran karena iman mereka.

Corey Saylor, juru bicara CAIR, mengatakan kepada Al Jazeera pada hari Selasa bahwa penolakan gubernur untuk menerima pengungsi Suriah telah mendorong sentimen Islamophobia.

"Ini seperti memberi orang izin untuk melakukan tindakan terjelek yang mereka mungkin pikirkan tentang Muslim, katanya.

"Setelah kejadian apapun seperti serangan Paris, kita melihat peningkatan jelas retorika anti-Islam."

Perang Suriah dimulai pada Maret 2011 dan dengan cepat berubah menjadi perang global skala penuh. Lebih dari 250.000 orang telah tewas selama konflik, menurut perkiraan PBB.

Lebih dari 4,2 juta warga Suriah telah menjadi pengungsi, sementara sekitar 7,6 juta pengungsi masih terkatung-katung dalam wilayah-wilayah perbatasan antar negara.

"Menutup pintu pada orang-orang yang melarikan diri dari zona perang bukanlah pesan yang harus dikirim Amerika ke dunia," kata Saylor. "Bukannya menyatakan sesuatu yang memiliki nilai, para gubernur tersebut malah memproyeksikan ketakutan."

Beberapa legislator menyerukan pemerintahan Presiden AS Barack Obama untuk menerima pengungsi Kristen dan menolak pengungsi Muslim.

Deddy | Aljazeera | Jurnalislam

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses