PERANCIS (Jurnalislam.com) – Menteri Dalam Negeri Prancis Bernard Cazeneuve mengatakan pada hari Ahad (15/11/2015) ia akan memulai menutup masjid yang membangkitkan perlawanan," seperti dikutip surat kabar Le Figaro, lapor Sputnik, dan dilansir World Bulletin, Senin (16/11/2015).
Menurut Cazaneuve, dakwah yang menimbulkan semangat jihad dapat diserang dengan lebih cepat jika keadaan darurat diumumkan di negara itu.
Pada Jumat malam, delapan penyerang mengenakan sabuk peledak menyerang beberapa tempat di Paris, menewaskan 129 orang dan melukai lebih dari 350 orang di sebuah restoran, ruang konser Bataclan dan di sekitar stadion Stade de France.
Pada bulan Juni, Cazeneuve mengatakan bahwa sekitar 40 Imam Masjid asing telah dideportasi dari Perancis karena membangkitkan semangat perlawanan dalam tiga tahun terakhir.
Deddy | World Bulletin | Jurniscom