Pemimpin Jihad Bangsamoro Islamic Freedom Fighters Meninggal Dunia

MANILA (Jurnalislam.com) – Pemimpin gerakan  perjuangan Muslim Filipina telah meninggal dunia pada hari Selasa (14/04/2015), kepala militer Filipina mengatakan. 

Ameril Umbra Kato, seorang ulama Muslim, yang mengorganisir Bangsamoro Islamic Freedom Fighters (BIFF) untuk melanjutkan perjuangan bersenjata dalam mendirikan sebuah Daulah Islam, menderita serangan jantung di tempat persembunyiannya di provinsi Maguindanao.

"Kami memiliki gambar pemakamannya," kata General Gregorio Catapang, membenarkan kematian Kato.

"Dia meninggal karena sebab alamiah. Sebelum ini, ia mengalami penyakit stroke diabetes yang membuatnya lumpuh."

Abu Misri Mama, juru bicara BIFF, juga mengkonfirmasi kematian Kato setelah berbicara dengan anak pemimpin pejuang Muslim tersebut, Omar, yang diperkirakan akan mengambil alih kepemimpinan mujahidin  dengan sekitar 300 mujahid  aktif di Mindanao tengah.

Kato, mantan komandan lapangan pejuang Muslim terbesar di negara itu, Front Pembebasan Islam Moro, menentang perundingan damai dengan pemerintah setelah kesepakatan tanah leluhur tahun 2008 dibatalkan oleh Mahkamah Agung.

Tentara dan kelompok milisi lainnya mengklaim kematian Kato membuka jalan bagi pembicaraan damai untuk mengakhiri konflik yang telah menewaskan 120.000 orang, menyebabkan 2 juta pengungsi dan menghambat pertumbuhan di daerah miskin yang sebenarnya kaya akan sumber daya alam di selatan negara tersebut.

Proses perdamaian terhenti setelah bentrokan mematikan yang menewaskan 44 pasukan komando polisi khusus, 17 pejuang Islam dan empat warga sipil pada tanggal 25 Januari saat anggota parlemen menangguhkan perdebatan hukum untuk membuat area otonom baru Muslim di selatan. Pejuang BIFF terlibat dalam baku tembak.

"Kematiannya akan membantu proses perdamaian untuk mengakhiri konflik 45 tahun karena kita semua tahu kelompoknya adalah penentang perdamaian," kata Catapang sebuah wawancara televisi.

Mohagher Iqbal, ketua perunding perdamaian MILF, mengatakan mereka akan menyambut kembali pengikut Kato dalam tandzim  mereka jika mereka ingin bergabung. "Kami tidak akan menerima orang-orang yang melakukan kejahatan, seperti pemboman dan pemerasan," katanya.

Tapi, mantan ahli jenderal polisi dan terorisme Rodolfo Mendoza mengatakan BIFF tetap menjadi kelompok yang berbahaya dan mampu melakukan serangan bom dan serangan yang menargetkan komunitas Kristen di selatan.

"Kematian Kato pasti akan berpengaruh, tapi masalahnya tidak akan selesai," katanya. "Anda dapat mengambil pemimpin, tapi seperti organisasi jihadis  lainnya, pemimpin bisa diganti."

 

Deddy | Reuters | Jurniscom
 

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses