Rezim Syiah Suriah Serang Rumah Sakit dan Kamp Pengungsi, 22 Tewas

Rezim Syiah Suriah Serang Rumah Sakit dan Kamp Pengungsi, 22 Tewas

IDLIB (Jurnalislam.com) – Sedikitnya 22 warga sipil telah tewas oleh setelah pemerintah Suriah membom sebuah kamp pengungsian dan rumah sakit pada Rabu (20/11/2019).

Kamp yang menampung 7.000 orang di dekat desa Qah di provinsi Idlib itu dihantam oleh rudal darat-ke-darat pada Rabu malam dengan membawa submunisi bom curah. Serangan itu menewaskan sedikitnya 16 orang, melukai puluhan lainnya dan membakar tenda-tenda hunian para pengungsi.

Masyarakat Medis Amerika Suriah (Sams) mengatakan, roket lain merusak rumah sakit bersalin Qah 30 meter dari kamp, ​​menewaskan dua wanita dan enam anak-anak dan melukai empat pekerja medis. Semua pasien dievakuasi dan fasilitas sekarang telah ditinggalkan.

Sebelumnya, pesawat militer Rusia juga menargetkan kota Maaret Al-Numan di Idlib selatan, menewaskan enam orang.

“Semua anak mulai menangis, orang-orang mulai berlari ke arah kebun zaitun, semuanya berusaha melarikan diri,” kata Zaher Ghara’a, seorang warga berusia 42 tahun yang telah tinggal di kamp selama enam tahun.

“Saya melihat tenda terbakar kemudian mendengar Helm Putih [layanan pertahanan sipil Suriah], ambulan dan pemadam kebakaran mendekat. Van sepupu saya rusak tetapi bannya masih bagus sehingga ia membantu mengangkut orang ke rumah sakit. Dia berlumuran darah pada saat dia selesai,” ungkapnya.

Juru bicara White Helmets, Ibraim Al-Laith mengatakan, butuh dua jam untuk memadamkan api dan mengevakuasi korban yang terluka. Dia menambahkan, daerah itu masih terlarang pada hari Kamis karena banyak roket-roket yang tidak meledak.

Pengeboman oleh pasukan Assad dan sekutunya Rusia telah menewaskan lebih dari 1.300 orang dan membuat hampir 1 juta orang melarikan diri ke perbatasan Turki sejak serangan terhadap Idlib dan pedesaan sekitarnya dimulai pada bulan April.

Badan-badan bantuan telah berulang kali memperingatkan bahwa menyerang Idlib membuat nyawa 3 juta warga sipil dalam bahaya dan dapat memicu bencana kemanusiaan terburuk dari perang telah berlangsung hampir sembilan tahun itu. Idlib adalah rumah bagi sekitar 1 juta orang, populasi provinsi ini telah membengkak dengan warga sipil yang terlantar akibat pertempuran di tempat lain di negara ini.

Insiden di RS Qah menandai serangan ke-65 pada 47 fasilitas kesehatan di daerah itu sejak April.

Fasilitas itu seharusnya ada dalam daftar tanpa serangan milik PBB yang dibagi dengan pihak-pihak yang aktif di wilayah udara Suriah. Tetapi Damaskus dan Moskow telah berulang kali menggunakan koordinat GPS untuk secara sengaja menargetkan infrastruktur sipil.

“Saya pikir rezim sengaja menargetkan kamp ini,” kata Dr Muheeb Qadour, Direktur Rumah Sakit Atmeh.

“Rumah sakit ini hanya untuk wanita dan anak-anak dan dekat dengan perbatasan, jauh dari garis depan. Tidak ada markas militer di daerah ini,” kata Muheeb.

Sumber: The Guardian

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.