ANGKARA (Jurnalislam.com) – Perdana Menteri Ahmet Davutoglu mengatakan bahwa Rusia tidak pernah bisa menutupi pelanggaran wilayah udara Turki karena intrusi terbaru tersebut terdeteksi pada radar Turki dan radar NATO, lansir Anadolu Agency Ahad (31/01/2016).
Berbicara pada konferensi pers di Arab Saudi Royal Palace pada hari Ahad saat berkunjung ke Riyadh, Davutoglu mengatakan:
"Karena tidak ada negara di dunia yang terisolasi, adalah mustahil untuk menyembunyikan pelanggaran wilayah udara yang benar-benar terjadi atau merekayasa tidak adanya sebuah pelanggaran udara menjadi terlihat seperti benar-benar terjadi.
"Jadi Rusia tidak bisa (menutupi) pelanggaran yang dilakukannya dengan alasan apapun."
Kementerian Luar Negeri Turki menegaskan pada hari Sabtu bahwa jet tempur Rusia – sebuah pembom tempur SU-34 – melanggar wilayah udara Turki pada Jumat di tengah hari meskipun mendapat peringatan berulang-ulang oleh unit radar udara Turki di Rusia dan Inggris.
Angkatan Udara Turki menyatakan 'peringatan oranye' di pangkalan utama mereka di seluruh negeri, sumber militer mengatakan Sabtu.
Davutoglu menyatakan bahwa insiden tersebut merupakan pelanggaran jet Rusia yang sangat singkat.
"Turki tidak pernah bermaksud untuk meningkatkan ketegangan yang ada dengan Rusia dengan cara apapun, tetapi akan selalu menampilkan sensitivitas yang diperlukan untuk melindungi wilayah udaranya," katanya.
Perdana menteri Turki juga menegaskan peringatan terhadap Moskow, mengatakan bahwa "sikap Rusia mengancam wilayah udara Turki juga kerusakan yang Rusia sebabkan kepada elemen oposisi Suriah dan oposisi moderat bukanlah kepentingan mereka."
Davutoglu mencatat bahwa Ankara dan Riyadh akan melanjutkan dukungan mereka untuk oposisi moderat Suriah, saat pembicaraan damai berlangsung di Jenewa.
Delegasi oposisi High Negotiations Committee anti-Bashar-al-Assad bertemu dengan utusan PBB Staffan de Mistura sebelumnya pada hari Ahad.
Davutoglu mengatakan ia telah berbicara di telepon dengan kepala delegasi oposisi moderat, Riyadh Hijab, dan menyatakan dukungannya.
"Turki akan selalu berdiri di samping rakyat Suriah dan oposisi moderat untuk melawan IS, rezim Assad dan pasukan asing dan elemen negara yang mengarahkan ke arah invasi di Suriah," tambahnya.
Deddy | Anadolu Agency | Jurnalislam