LIBYA (Jurnalislam.com) – Barack Obama memutuskan awal bulan ini untuk membuka sebuah front anti-teror ketiga di Libya untuk menghadapi faksi faksi perlawanan Islam yang menguasai negara. Setelah menyiapkan tempat sekitar 1.000 pasukan SAS Inggris bersiap di Libya, Al Arabiya News Channel melaporkan, Senin(25/01/2016).
Langkah pertama misi ini berlangsung selama akhir pekan dengan puluhan pasukan Inggris, Rusia dan Amerika tiba di Libya untuk mendukung pemerintah yang diakui PBB di Tobruk menurut harian Asharq al-Awsat yang berbasis di London.

Harian itu juga mengatakan pasukan Perancis diharapkan tiba segera untuk tujuan yang sama.
Daerah pendaratan terletak sekitar 144 kilometer dari Darnah, benteng utama kelompok-kelompok bersenjata Libya yang terkait dengan Al Qaeda dimana Ansharusyariah cabang Al Qaeda di Libya adalah yang paling kuat.
Para petugas dan tentara saat ini ditempatkan di pangkalan militer Jamal Abdul Nasir di selatan Tobruk di mana parlemen berjalan di kota itu.
Sementara itu saksi di pangkalan militer mengatakan bahwa jumlah pasukan asing yang datang mencapai 500 dalam tiga pekan terakhir, tetapi seorang pejabat keamanan, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan jumlah mereka hanya puluhan.
Namun, sekelompok kecil orang Amerika telah tiba di barat Tripoli, tempat pemerintah oposisi.
Walaupun telah berkolaborasi dengan Rusia di arena perang Suriah, dan dengan tentara dan pasukan Iran dan Irak di perang Irak, Obama mengejutkan para pembantu dekatnya ketika ia membuat keputusan untuk memimpin misi Libya lagi dalam hubungannya dengan Rusia, serta dengan memperhatikan sekutu Eropa Barat.
Persiapan untuk operasi ditugaskan kepada dua komando operasional khusus yang dibentuk di Pentagon dan di Komando Sentral AS, CENTCOM, di Tampa, Florida.
Deddy | Al Arabiya | Jurnalislam