Intifadhah: Aksi Penabrakan di Halte Bus Yahudi, 12 Terluka 3 Diantaranya Kritis

AL QUDS (Jurnalislam.com) – Sebanyak 12 warga Zionis luka-luka, 3 diantaranya kritis dalam aksi Intifadah Al-Quds, yang akhirnya serdadu Zionis menambaki pelakunya hingga gugur syahid, Infopalestina melaporkan Senin (14/12/2015)

Situs Ibrani 0404 melaporkan seorang pemuda Palestina pelaku aksi penabrakan dan penusukan di wilayah jembatan di dekat stasiun pusat kereta Api di sebelah barat Al-Quds terjajah menyebabkan 9 orang luka-luka. Pada saat kemudian, pengamat militer di chenel 10 televisi Israel menyebutkan, jumlah korban luka akibat aksi ini bertambah menjadi 12 orang. Tiga diantaranya dalam kondisi kritis.

Secara rinci menyebutkan, seorang pemuda Palestina yang mengendarai sebuah mobil warna putih menabrak para pemukim Zionis kemudian ia turun dengan menghunus pisau hendak melakukan aksi menikam sebagian warga Zionis, sebelum ditembak pasukan penjajah Israel dan langsung jatuh ke tanah.

Juru bicara kepolisian Israel, Luba Samiri dalam pernyataan persnya mengatakan, pelaku datang ke halte bus dengan mobilnya berwarna putih dan langsung menabrak pemukim yahudi yang ada di sana. Ketika ia turun dari mobilnya serdadu Zionis menembaknya hingga ia jatuh ke tanah.

Pelaku aksi syahid terkapar di tanah dengan luka tembak di beberapa bagian badanya, tanpa ada usaha untuk menyelamatkan nyawanya dari tim medis atau ambulans yang sudah tiba di lokasi. Ambulan hanya mengangkut korban pemukim yahudi saja.

Kemudian pihak Israel mengumumkan, pelaku aksi syahid tersebut bernama Abdurrahman Mushin Hasunan (21 tahun) asal Bet Hanina. Namun belum ada pengakuan dari sumber Palestina hingga kini. Ini adalah aksi ke empat dalam bulan Desember setelah tiga aksi sebelumnya masing-masing oleh Mazen Aribah asal Izariyah, Izzuddin Radad asal Thukkarem dan uamr Sukafi asal Bet Hanina.

Deddy | Infopalestina | Jurnalislam

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses