Masjid, Sekolah dan Pemakaman Muslim, Kembali Dihancurkan di Myanmar

Masjid, Sekolah dan Pemakaman Muslim, Kembali Dihancurkan di Myanmar

MYANMAR (Jurnalislam.com) – Pihak berwenang di Myanmar selatan meminta masyarakat untuk tenang pada hari Jumat (24/06/2016), sehari setelah ratusan massa Budha menghancurkan bangunan Muslim dan menyerang seorang pria Muslim menyusul argumen atas pembangunan sebuah sekolah agama, Anadolu Agency melaporkan Jumat.

Hingga larut malam, polisi telah dikerahkan di sebuah desa di Bago Region, menyadari bahwa insiden serupa antara Muslim dan Buddha negara ini di masa lalu telah menyebabkan kematian dan mengungsinya ratusan orang.

Kepala polisi Waw Township, Ohn Lwin, mengatakan kepada Anadolu Agency pada hari Jumat bahwa pasukan keamanan telah dikerahkan di desa Tha Yel Tha Mein – sekitar 150 kilometer (93 mil) sebelah barat laut ibukota komersial Yangon – setelah massa menghancurkan sebuah masjid, sebuah sekolah agama dan pemakaman Muslim pada Kamis malam.

“Situasi sekarang di bawah kendali,” katanya, dari daerah di mana Muslim hanya berjumlah 50 dari 1.029 rumah tangga.

Ohn Lwin menambahkan bahwa sekitar 70 warga desa Muslim, sebagian besar anak-anak dan perempuan, semalam terpaksa berlindung di pos polisi desa karena takut akan serangan massa.

Kekerasan dianggap telah dimulai setelah argumen antara warga Muslim Abdul Sharif dan dua tetangga Buddha perempuan. Sebelum polisi bisa mengamankan Sharif untuk keselamatannya, dia telah diserang oleh warga desa, menurut polisi setempat.

Ohn Lwin mengatakan bahwa para tetua desa dan bhikkhu tidak dapat mengendalikan situasi yang segera berubah menjadi panas.

Sebelum keamanan tambahan tiba, massa Budha mengamuk menghancurkan sebuah Masjid, sebuah sekolah Islam di kompleks Masjid dan konstruksi bangunan yang dianggap umat Buddha lokal sebagai sebuah sekolah Islam yang tidak sah.

Pihak berwenang mengatakan bahwa tidak ada penangkapan sejauh ini.

“Kami sangat berhati-hati dalam menangani kasus ini,” kata Ohn Lwin.

Pada bulan Juni 2012, ketegangan komunal antara orang Buddha dan kaum Muslim berakibat kekerasan mematikan menelan di bagian Negara Rakhine barat.

Kekerasan itu menewaskan ratusan Muslim serta ribuan lainnya mengungsi, dan akhirnya menyebar ke area lain seperti Mandalay.

Pada hari Jumat, warga Muslim setempat Khin Oo – anggota komite pengurus Masjid – mengatakan serangan itu tidak menjadi ketegangan komunal, melainkan sengketa pribadi yang meningkat secara dramatis.

“Anda tidak bisa mengatakan ketegangan itu karena agama. Masalahnya adalah antara dia Sharif dan tetangganya,” katanya kepada Anadolu Agency.

 

 

Bagikan