Islamophobia Pacu Muslim AS Terlibat dalam Proses Politik

Islamophobia Pacu Muslim AS Terlibat dalam Proses Politik

thumbs_b_c_ad206c446d17e7933db6e90fead79f7bBALTIMORE (Jurnalislam.com) – Jumlah muslim Amerika yang terlibat dalam pemilihan presiden tahun ini lebih besar dibandingkan tahun-tahun terakhir karena meningkatnya retorika Islamophobia, kepala kelompok pendidikan dan advokasi pemilih kepada Anadolu Agency, Selasa (31/05/2016).

“Tahun ini kami pasti sangat, sangat aktif,” kata Naji Almontaser, yang menjalankan Klub Pemilih dan Informasi Muslim York (the York Muslim Voter and Information Club), selama Konvensi the Islamic Circle of North America-Muslim American Society, yang digelar di Baltimore, Maryland.

“Jika Anda mengamati 10 tahun terakhir, saya katakan tahun ini mengumpulkan 10 tahun yang lain. Semua orang berpastisipasi.”

Banyak bahasa anti-Islam dimunculkan oleh pengembang real estate Donald Trump – satu-satunya kandidat Partai Republik yang tersisa dalam pemilihan presiden tahun ini.

Trump telah menyerukan larangan Muslim memasuki AS, mengklaim bahwa Islam memiliki “kebencian yang luar biasa” bagi Barat dan menuduh Muslim Amerika merayakan serangan 9/11 di New York dan Washington.

“Tahun ini kami lebih aktif, karena Anda memiliki orang-orang seperti Trump yang berbicara negatif tentang semua orang,” kata Almontaser.

“Pada akhirnya kami ingin orang-orang menyadari bahwa mereka memiliki kekuatan untuk memilih satu orang masuk atau untuk memilih satu orang keluar.”

Dengan populasi sekitar 3,3 juta Muslim di negeri ini, sebuah kelompok payung – Dewan Organisasi Muslim AS (the U.S. Council of Muslim Organizations) – telah meluncurkan Kampanye Satu Amerika (One America Campaign) untuk memberdayakan Muslim dan berusaha mengajak 1 juta Muslim ke tempat pemungutan suara.

“Kami benar-benar ingin membuat perubahan karena selama bertahun-tahun umat Muslim, atau komunitas Muslim Amerika telah sangat diam tentang voting dan sangat tidak pro-aktif,” kata Almontaser.

Kelompok Muslim di AS telah meluncurkan upaya registrasi pemilih dalam upaya untuk memastikan Islamophobia ditolak di tempat pemungutan suara.

Menurut sebuah survei terbaru oleh Council on American-Islamic Relations (CAIR) – kelompok hak-hak sipil Islam terbesar – 73 persen pemilih Muslim yang terdaftar di enam negara mengatakan mereka akan memilih dalam pemilihan primer.

Dalam pemilihan kongres dua tahun lalu, 69 persen pemilih Muslim di California, Florida, Illinois, New York, Texas dan Virginia mengatakan mereka akan memilih, menurut survei CAIR.

Dewan Organisasi Muslim AS telah menemukan bahwa tumbuhnya Islamophobia menjadi masalah yang paling penting bagi pemilih Muslim pada tahun 2016. Islamophobia dianggap sebagai sebagai masalah ketiga terbesar dalam survei kelompok tahun 2014.

 

Deddy | Anadolu Agency | Jurnalislam

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.